“Adapun masalah ‘arbaa rakaat’ semuanya gak perlu dihadirkan dalam niat,” ungkap Buya Yahya.
Sedangkan bagi orang yang ingin melafadzkan niat sebelum takbir dan tidak hafal bahasa Arab maka boleh menggunakan bahasa apapun yang ia mengerti.
Baca Juga: Astaghfirullah! Kehancuran Akan Selalu Mengikuti Jika Berbuat Dosa Seperti Ini, Ungkap Buya Yahya
Termasuk juga dengan menggunakan bahasa Indonesia untuk niat shalat.
“Adapun bagi orang yang ingin niat sebelum takbir tadi, menghadirkan niat gak hafal bahasa Arab, boleh Bahasa Jepang, bahasa Sunda boleh, bahasa Jawa boleh,” tutupnya. ***