Dalam Alquran, jika istri melakukan kesalahan diingatkan, ada adab-adabnya menghadapi isrti jika salah.
“Dingatkan, diingatkan, jika tidak mau tidak diajak bicara. Itupun, hanya dikamar saja. Anak-anak tidak tau. Kalau lagi marah cukup di kamar saja. Jangan curhat sana-sini,” terang Buya Yahya.
Kalau masih melakukan kesalahan, kita memukul namun bukan dengan pukulan menyentuh tubuh istri.
“Misalkan ada siwak, kita ambil lalu dipukulkan ke meja. Kalau sudah dipukul ini sebenarnya sudah peringatan. Kalau sudah langkah ini. Nanti ada langkah selanjutnya, apakah perceraian atau bagaimana. Jadi istri juga harus paham, kalau sudah langkah ini maka sudah peringatan terakhir,” jelas Buya Yahya.***