"Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
“Siapa kita dibandingkan Rasulullah, Nabi Ismail yang merupakan kakek moyang Nabi Muhammad SAW, dan darimana kita tahu kalau puasa yang kita lakukan ini diterima oleh Allah SWT,” kata Ustadz Adi Hidayat.
Maka salah satu indikator diterima atau tidaknya adalah di waktu masuk ke sepuluh hari terakhir puasa Ramadhan.
“Biasanya ulama mengilustrasikan dengan membuat lintasan seperti dalam perlombaan, balap motor misalnya," kata Ustadz Adi Hidayat mencontohkan.
"Biasanya di lap-lap terakhir orang akan menambah laju mereka, semakin serius, dan semakin sungguh-sungguh,” ucap Ustadz Adi Hidayat.
Di dalam Alquran penanda orang yang beramal sholeh adalah iman.
Kalimat iman di dalam Alquran seringkali disandingkan dengan amal sholeh seperti di dalam surat Al Ashr ayat kedua dan ketiga.
Baca Juga: Syekh Ali Jaber Ungkap Rahasia Sukses di Dunia dan Akhirat yang Mudah Dikerjakan
Di dalam ayat tersebut menyebutkan iman dengan amal sholeh.
Selain itu, di dalam surat mengenai puasa yang terdapat dalam QS Al Baqarah ayat 183, kewajiban puasa diawali dengan iman dan amal sholeh.