Hal itu juga sekaligus tanda penerimaan puasa yang telah dilalui selama 20 hari puasa.
Kaidah penerimaan ini penting, karena dari sekian banyak amalan yang kita kerjakan kita tidak tahu berapa amalan yang Allah SWT terima.
Bahkan Nabi Muhammad SAW setiap kali selesai sholat, selalu berdoa seperti yang diriwayatkan oleh HR Ibnu Majah Nomor Hadits 925 yang berbunyi:
“Allahumma innii as-aluka ‘ilman naafi’a, wa rizqon thoyyibaa, wa ‘amalan mutaqobbalaa.”
Artinya: Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat (bagi diriku dan orang lain), rizki yang halal dan amal yang diterima (di sisi-Mu dan mendapatkan ganjaran yang baik).
Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail saat selesai membangun Ka'bah, beliau tidak tahu amalan yang dikerjakan diterima oleh Allah SWT atau tidak.
Kemudian mereka berdoa, seperti yang tertulis di Alquran QS Al baqarah 2: 172
“Wa is yarfa'u ibrahimul-qawa’ida minal-baiti wa ismail, rabbana taqabbal minna, innaka antas-sami'ul-'alim.”
Artinya: Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa):