”Barangkali dosa lebih banyak daripada pahala, sehingga pahala puasanya tidak bisa membayar dosanya,” kata Buya Yahya.
Jadi dalam hal ini tidak membatalkan puasa jika seseorang membuka aurat.
Kedua, apabila sedang berpuasa melihat aurat seseorang, puasanya tetap sah, tetapi dosa.
”Jadi dengan melihat aurat seolah-olah puasa batal, padahal tidak,” ujarnya.
Baca Juga: Apakah Sah Puasanya Jika Mandi Junub Setelah Imsak? Ini Penjelasan Buya Yahya
Ketiga, jika puasanya batal karena sebab apapun yang membatalkan puasa, maka wajib imsak, namun harus berperilaku seperti orang berpuasa menahan diri sampai magrib.
”Tidak boleh seenaknya. Mentang-mentang sudah batal puasanya,” tuturnya.
Lanjut Buya Yahya, jika batalnya karena udzur, biarpun udzurnya hilang maka mereka tidak wajib imsak.
Contoh yang membatalkan puasa karena udzur adalah sedang melakukan perjalanan.