Berkurban dari Uang Hasil Gadai, Apa Hukumnya? Berikut Jawaban Buya Yahya

29 Juni 2022, 01:08 WIB
Buya Yahya menjelaskan Berkurban dari Uang Hasil Gadai. (Foto Ilustrasi) /Tangkap layar kanal Youtube.com/Al-Bahjah TV.

PORTAL SULUT — Berkurban adalah ibadah lazimnya dilaksanakan orang yang memiliki kelebihan, namun bagaimana jika berkurban dari uang hasil gadai.

Apakah seseorang yang berkurban dari uang hasil gadai, tidak bertentangan dengan agama.

Lantas apa hukumnya berkurban dari uang hasil gadai? Berikut ulasannya lebih lengkap.

Baca Juga: Bolehkah Berkurban Tapi Masih Punya Hutang? Begini Penjelasan Buya Yahya

Hukum berkurban dari uang hasil gadai, seperti dalam ceramah, Buya Yahya, dilansir portalsulut.pikiran-rakyat.com, Selasa 29 Juni 2022, dari YouTube Al-Bahjah TV diunggah 14 Agustus 2018.

Buya Yahya mengatakan, berbuat baik harusnya memakai ilmu, sebab bisa jadi seseorang yang berbuat baik tapi tidak sadar melakukan kemaksiatan.

“Ada orang yang berbuat baik, tidak sadar sudah melakukan kemaksiatan, karena tidak punya ilmu,” ucap Buya Yahya, menjawab salah satu pertanyaan jemaah.

Menurut Buya Yahya, setan senantiasa menggoda manusia sekalipun niatnya berbuat baik.

“Dia punya hutang, berarti dia punya urusan dengan riba. Oleh setan dibisiki untuk kurban, berarti bisikan itu bukan kebaikan tapi setan,” terang Buya Yahya.

Baca Juga: Beli Hewan Kurban dari Uang Hasil Hutang, Bolehkan? Begini Jawaban Buya Yahya

Buya Yahya menyarankan, daripada untuk kurban, sebaiknya menyelesaikan hutang dan keluar dari riba lebih baik dari kurban.

“Jangan tertipu oleh setan. Setan halus godanya. Kurban bagus, hebat. Perteman kurban adalah sunnah, bayar hutang adalah wajib. Keluar dari riba adalah wajib. Dua-dua wajib melawan satu sunnah, tidak bisa,” jelas Buya Yahya.  

Lanjut Buya Yahya menjelaskan, jika ada orang seperti itu maka tertipu oleh hawa nafsunya dan godaan setan.

“Jangan mikir kurban, mikirlah untuk menyelesaikan urusanmu dengan riba. Mikirlah urusanmu dengan hutang tadi, apalagi hutang yang di dalamnya ada riba,” kata Buya Yahya.

Buya Yahya mengatakan, orang yang terlibat hutang akan terus terbelit selama belum melunasi hutang.

“Anda akan terbelit terus, terbelit di dunia ringan. Jangan terbelit di akhirat sengsara selama-lamanya, sengsara yang panjang,” terang Buya Yahya.

Baca Juga: 2 Benda Ini Menyumbat Keran Rezeki Kata Ustadz Adi Hidayat, Malaikat Rezeki Tak Jadi Masuk Rumah Kita

Sehingga Buya Yahya menganjurkan, berbuat baik harus dengan ilmu, maka berbuat baik ada prioritasnya.

“Yang masih punya hutang jatuh tempo, berfikirlah untuk menyelesaikah hutang yang jatuh tempo, jangan mikir sumbangan ke pondok pisantren, nyumbang adalah sunnah, kecuali jatuh tempo tahun depan, tapi saya punya cadangan untuk bayar hutang, maka bersedekah boleh,” jelas Buya Yahya.

Sehingga kata Buya Yahya, jangan sampai melakukan ibadah tapi dengan dosa.

“Itulah seruan hawa nafsu dan setan. Harus bersih dalam berbuat baik,” ujar Buya Yahya.***

Editor: Randi Manangin

Tags

Terkini

Terpopuler