Beginilah Ciri Orang Paling Rusak, Hobi Membahas Topik Seperti Ini kata Gus Baha

6 Juni 2022, 19:29 WIB
Gus Baha menjelaskan salah satu pembisaraan yang menunjukan seseorang paling rusak. (Foto Iustrasi) /Tangkapan Layar Youtube/Krapyak TV

 

PORTAL SULUT — Ada satu perkataan yang perlu kita hindari karena menyebabkan orang menjadi rusak.

Tanpa disadari perkataan yang menyebabkan orang menjadi rusak, kerap dijadikan topik pembicaraan kalangan banyak orang.  

Perkataan yang menyebabkan orang menjadi rusak ini sangat dilarang, sebab bisa berakibat fatal.

Baca Juga: Waspada! Hanya dengan Cara Sederhana Ini Bisa Merusak Akhlak Pemuda Islam ungkap Syekh Ali Jaber

Lantas pembicaraan seperti apa yang membuat orang menjadi rusak? Berikut ini penjelasannya.

Seperti disampaikan, KH Ahmad Bahauddin Nursalim akrab disapa Gus Baha, dilansir portalsulut.pikiran-rakyat.com Senin 6 Juni 2022, dari kanal YouTube Berkah Nyantri, diunggah 28 Mei 2022.

Dalam ceramahnya, Gus Baha mengatakan, saat Nabi SAW sudah sepuh hampir wafat, Rasulullah menasehati Anas. 

“Ya Anas, jika kamu ingin jadi orang baik, pagi sore jadi orang baik, yang penting baik itu pagi atau sore, hiduplah seperti biasa,” ucap Gus Baha menceritakan. 

Lanjut Gus Baha, kata Rasulullah, yang penting di hatimu tidak ada kebencian, tidak ada niat buruk terhadap orang Islam dan itu adalah sunnahku.

Baca Juga: Jangan Pernah Bercanda dengan ucapkan kalimat ini, Berbahaya Bagi Pasangan Suami Istri kata Ustadz Adi Hidayat

“Rasulullah mengajarkan agar tidak ada niat buruk kepada orang Islam, karena itu sunnah Nabi SAW. Makanya saya minta, bagi yang suka ngopi, ngopilah. Alhamdulillah bisa ngopi, jadi tidak ada waktu untuk bergunjing,” ucap Gus Baha.

Kata Gus Baha, menghinari hal tersebut bisa juga dengan jalan-jalan bagi yang suka, sebab lebih bak musuhan dengan semut dari pada musuhan dengan manusia, asalkan jangan membunuh semut.

“Pokoknya yang penting, makanya kalau saya terima laporan, keburukan teman, atau keburukan murid, tak pernah saya dengarkan. Sebab ciri utama orang sholeh itu, tidak mendengar keburukan orang sholeh lain,” ucap Gus Baha.

Namun menurut Gus Baha, zaman sekarang sudah rusak, menyebarkan keburukan orang lain, dibanggakan.

“Dasar tak pernah ngaji. Menyebarkan keburukan orang kok bangga. Gus, sekarang orang Islam sudah rusak, kenapa? Diajak berbuat baik tidak mau, rusak semua. Baguslah biar cepat kiamat, jawabku,” terang Gus Baha.

Lanjut Gus Baha, jawaban tersebut sontak mengundang orang bertanya.

“Anda ini bagaimana? Dunia rusak, kok tidak diambil sikap. Saya dalam ini mengambil sikap, karena diridohi Allah, yang banyak ngomong kayak kamu ini, justru masuk neraka,” ucap Gus Baha menekankan.

Baca Juga: Sulit Menghapus Kenangan dan Sering Memikirkan Mantan Pacar, Dosakah? Begini Penjelasan Buya Yahya

Gus Baha mengungkapkan, berdasarkan sabda Nabi SAW shahih Muslim, jika ada orang berkomentar orang sedunia rusak, maka dialah orang yang paling rusak karena ujub, dan kedua tuduhannya belum tentu.

“Makanya ya Anas, makanya saya minta, agar hati kalian selamat,” ucap Gus Baha menceritakan pesan Rasulullah kepada sahabat Anas.

Murid Almarhum Mbah Moen mengatakan, silahkan jika sedikit mau sombong, bangga kemewahan, bangga dengan bagian tubuh, yang penting tidak merugikan orang lain.

“Yang kurus bangga, lihat, meski saya bukan Mursyid, tapi bisa bergaya seperti mursyid, kurus. Jadi Alhamdulillah, bentukku seperti ahli akhirat, kurus. Yang gendut, Alhamdulillah Gusti, saya gendut, seperti orang yang suka bersyukur Alhamdulillah,” terang Gus Baha mencontohkan.

Baca Juga: Ternyata Riya dalam Ibadah Bisa Jadi Syirik, Mengapa Demikian? Simak Penjelasan Buya Yahya

Menurut Gus Baha, hal tersebut lebih baik daripada komentar sana sini, apalagi lewat media sosial, yang mengarah pada jahl murakkab.

“Ciri utama orang baik itu, menutupi keburukan sesama muslim, sekarang orang pada mengumbar keburukan, sesama muslim. Nangis saya melihat kelakuan orang-orang lewat whatsapp. Akupun tidak bekutik, itu juga kehendak Allah,” ujar Gus Baha.

Wallahu a’lam bish shawab.***

Editor: Randi Manangin

Tags

Terkini

Terpopuler