Usai Ledakan Bom di Instanbul, Polisi Identifikasi 25 Pengguna Media Sosial

- 14 November 2022, 09:02 WIB
Ilustrasi. Beberapa langkah dilakukan Pemerintah Turki pasca ledakan bom di Ankara yang menewaskan 6 orang. Satu di antaranya batasi penggunaan medsos.
Ilustrasi. Beberapa langkah dilakukan Pemerintah Turki pasca ledakan bom di Ankara yang menewaskan 6 orang. Satu di antaranya batasi penggunaan medsos. /Foto: Gerd Altmann/Pixabay /

Dalam contoh lain dari pembatasan negara terhadap pers, pengawas media Turki juga memberlakukan batasan sementara pada pelaporan ledakan hari Minggu.

Salah satu langkahnya melarang penggunaan video close-up dan foto ledakan dan akibatnya. Dewan Tertinggi Radio dan Televisi telah memberlakukan larangan serupa di masa lalu, menyusul serangan dan kecelakaan.

 Baca Juga: Pengusutan Kasus Gagal Ginjal Akut, Polisi Temukan Drum Berisi Bahan Obat di Kebun Pisang

Akses ke Twitter dan situs media sosial lainnya juga dibatasi, demikian menurut AP.

Belasungkawa

Banyak pemerintah asing menyampaikan belasungkawa mereka, termasuk negara tetangga Yunani yang hubungannya tegang.

Perdana Menteri Kyriakos Mitsotakis mengatakan dia “terkejut dan sedih dengan berita serangan keji itu.”

Sementara Presiden Prancis Emmanuel Macron pada hari Minggu mencatat bahwa serangan Istanbul terjadi tepat tujuh tahun setelah ekstremis ISIS di Prancis

Serangan ityu membunuh 130 orang yang berada di kafe-kafe Paris, teater Bataclan, dan stadion nasional Prancis.

“Pada hari simbolis bagi bangsa kita, saat kita memikirkan para korban yang jatuh 13 November 2015, orang-orang Turki terkena serangan di jantung mereka, Istanbul,” kata Macron.

Halaman:

Editor: Adisumirta

Sumber: AP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x