Namun demikian, ia juga tetap mendapat pemasukan dengan mengelola portofolio investasi untuk klien pribadi dari atas kapal.
Ketika kapal bersandar, Mario biasanya tetap berada di kapal. Ia hanya menginjakkan kaki di darat selama sekitar 15 hari dalam setahun.
Baca Juga: Bakar Mantan Istri Saat Bikin Konten di Medsos, Pria di China Dihukum Mati
"Orang-orang datang ke sini untuk liburan, saya tidak, saya datang ke sini untuk menjalani hidup saya," katanya kepada The New York Times.
Bagi sebagian orang, cara hidup ini mungkin terdengar seperti neraka, bagi Mario, itu adalah kesempurnaan.
"Saya tidak perlu membuang sampah, saya tidak perlu membersihkan, saya tidak perlu mencuci pakaian," kata dia seperti dikutip dari Lad Bibble.
"Saya telah menghilangkan semua aktivitas tidak bernilai itu dan memiliki semua waktu di dunia ini untuk menikmati apa yang saya suka lakukan," tambahnya.
Namun ketika Covid-19 melanda, dan dia terpaksa hidup di darat seperti kita semua. Pengalaman ini justru menegaskan komitmennya untuk hidup di laut.
“Saya tidak berlayar selama 15 bulan. Sangat menyedihkan tidak mengetahui kapan kapal akan berlayar lagi," kata dia November tahun lalu.
Ia kembali berlayar pada 2 Juli lalu dengan kapal Freedom of the Sea. "Nama yang sempurna - Freedom," katanya.***