2 Dekade Hidup di Kapal Pesiar Mewah, Pria Ini Tak Bisa Lagi Berjalan Lurus di Daratan

- 24 Juli 2022, 12:21 WIB
Mario Salcedo yang telah tinggal di kapal pesiar mewah lebih dari 20 tahun tidak bisa lagi berjalan lurus di daratan
Mario Salcedo yang telah tinggal di kapal pesiar mewah lebih dari 20 tahun tidak bisa lagi berjalan lurus di daratan /Foto: Tangkapan Layar YouTube/New York Times/

PORTAL SULUT - Mario Salcedo yang telah tinggal di kapal pesiar mewah lebih dari 20 tahun tidak bisa lagi berjalan lurus di daratan

Pria kelahiran kuba ini telah berpindah-pindah di antara kapal-kapal pesiar mewah selama lebih dari dua dekade, tepatnya sejak 1997.

Mario Salcedo yang dikenal di komunitas pelayaran sebagai Super Mario mengklaim bahwa dia adalah 'pria paling bahagia di dunia'.

Baca Juga: Meski Tua, Daya Ingat Sotong Tetap Tajam

Dia dulu bekerja di bidang keuangan untuk sebuah perusahaan multi-nasional, tetapi dia mengundurkan diri pada usia 47 tahun dan memulai hidup baru di laut.

Mario Salcedo sudah menghabiskan lebih dari 9.000 malam di kapal pesiar dan dia mengatakan gaya hidup 'tidak pernah menjadi tua.

Ia pun jarang menjejakkan kaki di daratan. Sekali pun kembali, Mario Slacedo mengaku kesulitan berjalan di tanah yang ia pijak.

"Ketika saya bergoyang terlalu banyak, saya tidak bisa berjalan dalam garis lurus," katanya kepada Condé Nast Traveler pada 2016.

Untuk menjalani gaya hidup ini, ia menganggarkan sekitar $60-70.000 (Sekitar Rp900 juta - Rp1 miliar) per tahun.

Ia akan memesan kapal pesiarnya dua tahun sebelumnya dan memilih kabin dasar.

Namun demikian, ia juga tetap mendapat pemasukan dengan mengelola portofolio investasi untuk klien pribadi dari atas kapal.

Ketika kapal bersandar, Mario biasanya tetap berada di kapal. Ia hanya menginjakkan kaki di darat selama sekitar 15 hari dalam setahun.

Baca Juga: Bakar Mantan Istri Saat Bikin Konten di Medsos, Pria di China Dihukum Mati

"Orang-orang datang ke sini untuk liburan, saya tidak, saya datang ke sini untuk menjalani hidup saya," katanya kepada The New York Times.

Bagi sebagian orang, cara hidup ini mungkin terdengar seperti neraka, bagi Mario, itu adalah kesempurnaan.

"Saya tidak perlu membuang sampah, saya tidak perlu membersihkan, saya tidak perlu mencuci pakaian," kata dia seperti dikutip dari Lad Bibble.

"Saya telah menghilangkan semua aktivitas tidak bernilai itu dan memiliki semua waktu di dunia ini untuk menikmati apa yang saya suka lakukan," tambahnya.

Namun ketika Covid-19 melanda, dan dia terpaksa hidup di darat seperti kita semua. Pengalaman ini justru menegaskan komitmennya untuk hidup di laut.

“Saya tidak berlayar selama 15 bulan. Sangat menyedihkan tidak mengetahui kapan kapal akan berlayar lagi," kata dia November tahun lalu.

Ia kembali berlayar pada 2 Juli lalu dengan kapal Freedom of the Sea. "Nama yang sempurna - Freedom," katanya.***

Editor: Adisumirta

Sumber: Lad Bible


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah