Dianggap Bahaya, Pejabat AS Minta Apple dan Google Hapus TikTok dari App Store Mereka

- 30 Juni 2022, 10:11 WIB
Ilustrasi TikTok - Pejabat di AS meminta Google dan Apple  hapus Tiktok dari Apps Store mereka karena dianggap membahayakan keamanan nasional.
Ilustrasi TikTok - Pejabat di AS meminta Google dan Apple hapus Tiktok dari Apps Store mereka karena dianggap membahayakan keamanan nasional. //pixabay/katamaheen/

PORTAL SULUT - Pejabat Amerika Serikat yang mengurusi regulasi komunikasi meminta Apple dan Google untuk menghapus aplikasi tersebut karena masalah 'keamanan nasional'.

Pada Selasa, 28 Juni 2022, Komisaris FCC Brendan Carr, men-tweet bahwa ia telah menulis kepada CEO Apple Tim Cook dan CEO Google Sundar Pichai, menyoroti ancaman yang ditimbulkan oleh aplikasi berbagi video milik China.

"TikTok bukan hanya aplikasi video. Itu berbulu domba. Memanen petak data sensitif yang menurut laporan baru sedang diakses di Beijing," kata Carr dalam tweet dengan foto surat yang dia kirim ke Apple dan CEO Google.

Baca Juga: Sosok Tinggi Menakutkan dengan Kepala Raksasa Ditemukan di Lukisan Gua Kuno, Bikin Peneliti Kebingungan

Mengutip Metro.co.uk, dalam surat itu, Carr mengatakan bahwa TikTok 'menimbulkan risiko keamanan nasional karena pengumpulan datanya yang luas. Dia menuding data itu diakses pihak China.

Surat itu merujuk pada laporan terbaru oleh Buzzfeed News yang mengungkapkan bahwa data pengguna AS di TikTok telah berulang kali diakses dari China.

Carr berpendapat bahwa 'pola perilaku dan pernyataan keliru TikTok mengenai akses tak terbatas yang dimiliki orang-orang di Beijing ke data pengguna AS yang sensitif' adalah alasan bagi Apple dan Google untuk menghapusnya dari toko aplikasi mereka.

Ini bukan pertama kalinya sebuah negara melarang TikTok karena masalah keamanan. Pada tahun 2020, India melarang TikTok karena mencuri dan diam-diam mengirimkan data pengguna dengan cara yang tidak sah.

Beberapa cabang militer AS juga telah melarang TikTok pada perangkat yang dikeluarkan pemerintah termasuk Angkatan Laut, Angkatan Darat, Angkatan Udara, Penjaga Pantai, dan Korps Marinir.

"TikTok tidak hanya melihat video tarian penggunanya. Ini mengumpulkan riwayat penelusuran dan penelusuran, pola penekanan tombol, pengidentifikasi biometrik, pesan draf dan metadata, ditambah lagi telah mengumpulkan teks, gambar, dan video yang disimpan di papan klip perangkat," kata Carr.

Halaman:

Editor: Adisumirta

Sumber: Metro.co.uk


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x