Anak Gajah Lebih Bisa Bertahan Hidup bila Tinggal Bersama Neneknya, Sang Kakek ke Mana, ya?

- 22 Mei 2022, 09:57 WIB
 ANAK gajah lebih bisa bertahan hidup bila tinggal bersama neneknya.
ANAK gajah lebih bisa bertahan hidup bila tinggal bersama neneknya. /Foto Ilustrasi: Pixabay/Wurliburli/

PORTAL SULUT - Nenek begitu berperan dalam kehidupan beberapa binatang. Tapi, apakah hewan itu mengenal nenek atau kakek mereka?

Kawanan gajah terkenal sebagai matriarkal. Bayi gajah biasanya dilahirkan dalam kelompok yang dipimpin oleh neneknya. Sang nenek dapat hidup hingga usia sekitar 80 tahun.

Mirkka Lahdenperä, ahli biologi di Universitas Turku, Finlandia, mengatakan, betina dalam kawanan gajah membentuk ikatan yang erat.

Baca Juga: Warga Sri Lanka Kian Cemas Mati Kelaparan, Krisis Ekonomi Menghantam Semakin Parah, Devisa Berkurang

Para gajah ini bekerja sama untuk membesarkan anak-anak mereka. Demikian dikutip dari Science Daily.

Dalam studi tahun 2016 di jurnal Scientific Reports, Lahdenperä menganalisis catatan populasi gajah Asia semi-penangkaran yang dipekerjakan pada industri kayu di Myanmar.

Beberapa betina dewasa masih hidup berkelompok dengan induknya, ada pula yang sudah pindah ke daerah berbeda.

Dia menemukan, anak gajah dari ibu muda delapan kali lebih mungkin untuk bertahan hidup jika tinggal bersama sang nenek dibandingka tak ada nenek.

Ketika ibu gajah lebih tua dan lebih berpengalaman dalam membesarkan bayi, “efek nenek” yang bermanfaat ini menghilang bahkan jika nenek yang sebenarnya masih ada.

Kata dia, tidak begitu jelas bagaimana nenek gajah membantu putri mereka yang tidak berpengalaman.

Ada bukti anekdotal bahwa mereka dapat membantu merawat cucu mereka, sehingga memberi mereka tambahan nutrisi.

Tapi Lahdenperä berpikir, pengalaman hidup sang nenek membantu anak dan cucunya dalam menghadapi masalah.

Baca Juga: Tindakan yang Sungguh Manis, Tikus Belai Pasangannya di Masa Sulit

Misal, jika si anak terjebak di lubang lumpur, neneknya mungkin lebih berhasil membantu daripada ibunya. Ini karena si nenek pernah melihat atau mengalami situasi serupa.

Peran yang besar juga ditunjukkan oleh nenek lutung di India. Zoologi asal Kanada, Anne Innis Dagg menggambarkannya dalam buku berjudul “The Social Behavior of Older Animals”.

Dalam buku itu disebutkan bagaimana peran betina yang lebih tua berbaur dengan putri dan cucu mereka.

Banyak spesies paus, juga, melakukan perjalanan dalam kelompok keluarga yang mencakup nenek dan cucu.

Dalam kelompok paus sperma, menurut Dagg, betina tua membantu mengasuh anak-anaknya sementara induk mereka menyelam untuk mencari makanan.

Nenek orca sering memimpin kelompok mereka dan dapat hidup selama beberapa dekade setelah mereka berhenti bereproduksi.

Pada 2015, para ilmuwan yang menulis di jurnal Current Biology menyebutkan, orca yang lebih tua ini membantu keturunan mereka bertahan hidup selama masa-masa sulit.

Bukan hanya para nenek pada hewan mamalia saja yang punya peran besar bagi kelompoknya, ada bukti yang kuat dalam kelompok serangga yang disebut kutu daun pembentuk empedu.

Betina lebih tua pada hewan bernama ilmiah Quadrartus yoshinomiyai ini membela sesama betina yang telah berhenti reproduksi.

Baca Juga: WHO Kabarkan Cacar Monyet Mulai Menular di Belahan Dunia: Apa itu dan Bagaimana Gejalanya?

Satu studi tahun 2007 di jurnal Evolution menemukan bahwa burung Seychelles Warble yang lebih tua (Acrocephalus sechellensis) terkadang membantu keturunan mereka memelihara anak.

Lantas, bagaimana peran para kakek? Pada manusia, kakek yang masih hidup dapat meningkatkan kesehatan mental seseorang dan indikator kesejahteraan lainnya.

Tapi, kata Lahdenperä, tidak ada buktinya di kerajaan hewan.

Hewan jantan jarang bersosialisasi dengan keturunannya sendiri, apalagi dengan keturunan selanjutnya.

“Laki-laki biasanya berfokus untuk menghasilkan (lebih banyak) keturunan dan tidak begitu banyak andil dalam perawatan,” ujar Lahdenperä.

Nah, bagaimana dengan pertanyaan di awal; apakah hewan mengenal kakek atau nenek mereka? Untuk sebagian besar spesies di Bumi, kata Lahdenperä, jawabannya pasti tidak.***

Editor: Adisumirta

Sumber: Science Daily


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x