Para peneliti menyimpulkan bahwa makhluk yang berkembang biak ini terjebak di perairan yang dihisap dan dipompa keluar dari kapal kargo jarak jauh. Polip juga bisa tumbuh di lambung kapal.
Meski identik secara genetik, ubur-ubur ini tampaknya telah beradaptasi dengan lingkungan baru mereka.
Baca Juga: Bikin Meleleh! Pria Ini Melamar Pacarnya di Upacara Pemakaman Jenasah Ayah si Gadis
Misalnya, spesimen dari kawanan yang hidup di perairan tropis ditemukan memiliki delapan tentakel, sedangkan yang ditemukan di daerah beriklim sedang memiliki 24 tentakel atau lebih.
Tapi, Turritopsis bisa (dan memang) mati. Regenerasi mereka hanya terjadi setelah pematangan seksual. Mereka dapat menyerah pada predator atau penyakit pada tahap polip.
Namun demikian, karena ubur-ubur adalah satu-satunya hewan yang diketahui dengan “keabadian” ini, para ilmuwan mempelajarinya dengan cermat.
Harapannya, apa yang mereka pelajari bisa diaplikasikan pada masalah-masalah seperti penuaan dan penyakit manusia.***