Kucing Tak Selalu Mengeong, Yuk Kenali 'Bahasa' Mereka!

- 19 Mei 2022, 19:12 WIB
ILUSTRASI kucing
ILUSTRASI kucing /Pixabay

PORTAL SULUT - Kucing tak selalu mengeong. Bila kita membelainya, kadang mereka mendengkur. Atau suatu kali, kamu mendengar kucing menggeram, mendesis, bahkan seperti meracau.

Kucing bersuara sebagai bentuk sapaan dan untuk mencari perhatian. Mereka juga bersuara untuk mengekspresikan kebahagiaan, penghargaan, ketakutan, rasa sakit, dan agresi.

Anak kucing biasanya lebih komunikatif daripada kucing dewasa. Kucing rumahan biasanya lebih vokal daripada kucing liar. Beberapa ras lebih ‘cerewet’, seperti kucing Siam.

Baca Juga: Bikin Meleleh! Pria Ini Melamar Pacarnya di Upacara Pemakaman Jenasah Ayah si Gadis

Dengan mencoba untuk mengenal arti suara kucing, tentu, kamu sebagai ‘cat lovers’, bisa lebih memahami keinginan peliharaan kita.

Nah, berikut beberapa suara kucing yang umum dan artinya seperti dikutip PortalSulut.com dari Treehugger.

Dengkur

Kita sering berasumsi bahwa kucing mengeluarkan suara yang menenangkan ini saat bahagia, tetapi kucing juga mendengkur saat merasa takut atau terancam.

Dengkuran juga bentuk penyembuhan diri. Saat mendengkur, mulut kucing biasanya tertutup.

Saat kucing mendengkur untuk meminta makanan, dengkuran tersebut sering kali disertai dengan vokalisasi lainnya yang terkesan mendesak.

Meong

Anak kucing mengeong kepada ibunya, tetapi setelah dewasa, mereka biasanya tak lagi menggunakannya untuk berkomunikasi dengan sesama mereka.

Baca Juga: Cegah Ekstremisme dan Terorisme, Kemenag Kenalkan Moderasi Beragama pada Dunia

Kucing peliharaan dewasa mengeong umumnya kepada manusia.

Bila kamu perhatikan, suara mengeong mereka tak selalu sama. Kamu bisa merasakan isyarat bahagia, marah, atau meminta makanan.

Mendesis

Desisan sering kali merupakan respons kucing terhadap ketakutan atau agresi. Mereka berdesis secara spontan.

Biasanya disertai dengan mulut dan gigi yang terbuka, dan terkadang meludah. Saat kucing mendesis, sebaiknya beri hewan itu ruang.

Cicit

Kucing kadang mengeluarkan suara bernada tinggi seperti cicitan hewan pengerat atau kicauan burung.

Mereka ‘berkicau’ untuk berkomunikasi satu sama lain; induk kucing bersuara agar anak kucing mengikutinya.

Kucing juga menggunakan suara kicauan untuk menarik perhatian pemiliknya dan meminta lebih banyak makanan.

Baca Juga: Ditolak Masuk, Singapura Sebut Ustadz Abdul Somad Sebarkan Ajaran Ekstremis

Menggeram

Kebanyakan kucing menggeram karena takut, marah, atau merasa terancam teritorialnya. Kadang disertai dengan erangan, desis, atau suara mengeong.

Getar

Suara ini persilangan antara mengeong dan mendengkur dengan mulut tertutup. Kucing menggunakannya sebagai bentuk ucapan terima kasih atau salam.

Saat kamu melakukan sesuatu yang disukai kucing, seperti menawarkan camilan favoritnya, bisa jadi kamu mendapat suara ini.

Meraung

Suaranya panjang, keras, dan berlarut-larut. Terdengar mirip dengan lolongan tetapi durasinya berbeda. Suara lolongan cenderung lebih pendek dari suara mengeong.

Kadang seperti mereka mengajak ngobrol, padahal ini menujukkan keinginan mereka untuk kawin.

Obrolan

Baca Juga: Polisi Gadungan Tipu Wanita di Aceh, Nikahi Secara Siri hingga Peloroti Duit Capai Rp500 Juta

Mereka tampak mengobrol dengan mulut terbuka dan mengeluarkan suara tergagap-gagap. Biasanya terdengar ketika kucing menemukan mangsa yang diinginkan, tapi tidak dapat dijangkau.

Ini juga digunakan untuk meniru suara mangsa serta untuk mengkomunikasikan kegembiraan atau frustrasi.

Menghardik

Ini merupakan tanda agresi pada kucing. Suaranya menyerupai geraman, tetapi lebih keras dan bernada lebih tinggi.

Saat kucing merespons suatu ancaman, suara ini sering kali disertai dengan gigi yang terbuka dan desisan.

Auman Kucing

Suara melengking dan ratapan yang terdengar seperti kombinasi dari geraman, lolongan, dan rengekan ini sering kali merupakan teriakan kucing karena kepanasan.

Suara ini juga untuk mengungkapkan rasa sakit, ketakutan, ketidakbahagiaan, dan keinginan untuk perhatian.

Pada kucing yang lebih tua, ini juga bisa menjadi tanda kehilangan kognitif dan disorientasi.***

Editor: Adisumirta

Sumber: Treehugger


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah