"Saya percaya orang-orang yang berjalan di rute ini kemungkinan besar tahu apa yang mereka lakukan," kata Finstad kepada Science Norway.
"Mereka mengenakan sesuatu di dalam sepatu ini yang membuatnya berfungsi. Mungkin potongan kain atau kulit binatang," kata Finstad.
Baca Juga: Bak Pengerat Sungguhan, Ilmuwan China Bikin Robot Tikus untuk Misi Penyelamatan
"Kami telah menemukan tugu (tumpukan batu buatan manusia) yang menunjukkan ke mana rute itu pergi," kata Finstad, yang mulai menyelidiki daerah itu pada 2010.
Sandal itu juga mengungkapkan manusia telah menggunakan gunung lebih dari satu milenium yang lalu sebagai jalur pejalanan.
"Ini memberi tahu kita bahwa apa yang saat ini tampak seperti lanskap gunung yang liar dan terpencil merupakan lanskap lalu lintas prasejarah," kata dia.
"Orang-orang tidak takut untuk pindah ke daerah pegunungan yang sulit. Mereka telah melakukan perjalanan jarak jauh dan melakukan kontak dan pertukaran," tambah Finstad.
Sepatu itu terinspirasi oleh mode di Kekaisaran Romawi yang menunjukkan bahwa orang-orang yang melintasi gunung Norwegia memiliki kontak dengan dunia luar, kata Finstad.
Temuan lain dari celah gunung mengungkapkan bahwa pemburu sering mengunjungi situs tersebut.
Panah dan poros, yang berasal dari sekitar 2.000 hingga 3.000 tahun yang lalu, menunjukkan bahwa daerah itu digunakan oleh orang-orang yang mengejar rusa kutub di atas es.