Di Negara Ini Uang Hanyalah Sampah, Beli Telur Dibayar dengan Uang Satu Gerobak

- 6 Maret 2022, 12:18 WIB
Penduduk Somalia yang sedang menjual uangnya dengan mata uang asing yang lebih tinggi
Penduduk Somalia yang sedang menjual uangnya dengan mata uang asing yang lebih tinggi /

PORTAL SULUT - Uang adalah alat yang di gunakan dalam transaksi jual beli. Tapi di beberapa negara uang bahkan tak ada nilainya.

Mungkin sebagian dari kita pasti sudah tahu tentang mata uang di dunia yang paling kuat dan paling stabil seperti Poundsterling Inggris, Franc Swiss, Dolar Amerika Serikat dan Juga Euro.

Tapi, apakah kalian sudah pernah dengar mata uang di dunia yang nilai tukarnya sangat rendah?

Baca Juga: SIAL! Tiga Weton Akan Dapat Masalah Keuangan Maret 2022 Ini, Menurut Primbon Jawa Ada yang Salah, Apa Itu?

Berdasarkan informasi yang berhasil dirangkum Portal Sulut, di beberapa negara dikabarkan bahwasannya harga kertas uang lebih mahal dari nilai uang itu sendiri.

Artikel ini dikulik portalsulut.pikiranrakyat.com melalui video unggahan channel YouTube @Peristiwa Populer, berikut ini negara yang memiliki nilai mata uang terendah di dunia.

Mungkin kalian berpikir negara Indonesia masuk ke dalam daftar ini.

biar gak tersesat baca selengkapnya dalam artikel ini.

Baca Juga: Pacaran Beda Agama? Ini Jalan dan Solusinya Menurut Pendeta Gilbert Lumoidong

1. Mata Uang Negara Venezuela

Negara yang dikenal memiliki cadangan minyak terbesar di dunia ini, menjadi salah satu negara termiskin di dunia.

Saking miskinnya negara ini, pada tahun 2014 silam, negara Venezuela dilanda krisis ekonomi yang sangat parah yang mengakibatkan kenaikan inflasi, sehingga sebagian warga memilih untuk meninggalkan negara ini.

Jika anda berkunjung di negara ini, anda akan melihat uang berterbangan di mana-mana, layaknya sampah yang tidak ada harganya.

Hal ini ternyata disebabkan oleh beberapa faktor yang menyebabkan negara ini miskin.

Baca Juga: SULIT KAYA! 3 Weton Ditakdirkan Miskin, Rezeki dan Uangnya Cepat Habis, Kata Primbon Jawa Banyak Godaan

- Pertama Pemerintah Venezuela menjadikan bisnis minyak sebagai jantung perekonomian negara ini. Sekitar 90% ekspor dan separuh penerimaan negara Venezuela berasal dari minyak, jadi ketika harga minyak anjlok dari 115 dolar Amerika Serikat per barel menjadi separuhnya pada tahun 2014 silam sehingga pertumbuhan ekonomi Venezuela anjlok 10%.

- Kedua, Sumber tenaga manusia atau SDM di negara Venezuela masih sangat tertinggal, sehingga mereka tidak bisa mengelola sumber daya alamnya dengan baik.

- Ketiga, Negara Venezuela memiliki banyak hutang di negara China dan juga Rusia, dengan nilai mata uang Bolivar Venezuela yang begitu rendah dengan nilai tukar Rupiah 1 setara dengan 131 bolivar Venezuela.

Hal inilah yang menjadikan barang-barang di negara Venezuela menjadi sangat mahal.

Contohnya seperti harga daging ayam atau telur di negara ini, jika kalian ingin membelinya, kalian harus membawa uang segerobak untuk membayarnya.

Bayangkan saja harga tisu toilet di negara ini seharga 2,6 juta bolivar atau setara 340, 6 juta rupiah, sedangkan harga wortel 3 juta bolivar atau senilai dengan 393 juta rupiah, dan pembalut wanita 3,5 juta bolivar yang sebesar 456,5 juta rupiah, bahkan untuk harga tomat per kilo kalian harus siapkan 5 juta bolivar atau setara dengan 655 juta dalam bentuk rupiah.

Kalau di Indonesia dengan uang sebanyak ini di pastikan bisa jadi orang kaya baru alias sultan.

Baca Juga: Banyak yang tidak tahu! Inilah Sederet Manfaat Air Kelapa Muda Bagi Kesehatan

2. Mata Uang Negara Somalia

Memiliki uang segudang negara Somalia lantas tak membuat masyarakatnya disebut kaya.

Hal ini disebabkan oleh tingginya inflasi sehingga membuat mata uangnya tidak lagi memiliki nilai besar di pasaran.

Di negara ini bukan pemandangan yang aneh bagi warga Somalia untuk menentang sekoper penuh uang di jalanan.

Uang ini nantinya akan dibawa ke pasar untuk diperjualbelikan, bahkan hampir sebagian besar penduduk Somalia memiliki mata pencaharian jual beli uang.

Pekerjaan ini dilakukan dengan menukar Shilling atau mata uang di negara ini dengan mata uang yang memiliki nilai lebih tinggi, salah satunya adalah Dollar.

Tempat transaksi jual beli uang ini dilakukan di pasar yang bernama Hargesia, berbagai pedagang menumpuk uang shilling untuk ditukarkan dengan dolar.

Dipasar ini untuk harga setiap 1 US Dollar pembeli bisa mendapat 7000 Shilling.

Baca Juga: TERBARU: Arab Saudi Sampaikan Kabar Mengejutkan Soal Covid-19, Tidak Wajib Karantina dan PCR

Bisnis tukar menukar uang ini mulai menjamur dan dilegalkan oleh negara sejak Rakyat ingin menukar uang lokal mereka ke mata uang asing yang dianggap memiliki nilai tukar lebih tinggi.

Hingga saat ini Hargasia disebut-sebut sebagai satu-satunya pasar unik tempat jual beli uang terbesar di dunia.

Karena keunikannya ini pasar ini pun menjadi destinasi yang wajib dikunjungi para traveler mancanegara untuk berlibur.

Tumpukan uang dalam jumlah banyak inilah yang menjadi pemandangan unik di negara ini dan tak banyak terjadi di dunia.

Saking terkenalnya pasar unik ini di Hargesa, orang-orang sering menyebutnya pusat keuangan wall street versi Negara Somalia.

3. Mata Uang Negara Zimbabwe

Perekonomian negara Zimbabwe hancur berantakan ketika negara ini di lahan kritis mendalam pada tahun 2008 dan tahun 2009 silam.

Nilai mata uang Dollar Zimbabwe mulai hancur berantakan pada tahun 2009, hal ini dikarenakan hiperinflasi yang tidak terkendali.

Baca Juga: Punya Balungan Gajah, Weton Tibo Gedhong Ini Punya Bakat Kaya dari Lahir Menurut Primbon Jawa

Dimana terjadi lonjakan harga yang terjadi secara cepat dan juga tiba-tiba.

Sejak saat itu sebagian transaksi sudah dilakukan dalam Dollar Amerika atau mata uang Afrika Selatan yaitu Rand.

Nilai mata uang Zimbabwe menjadi tidak berharga semenjak krisis melanda negara ini, bahkan nilai tukar mata uang Zimbabwe menjadi terburuk di dunia.

Bayangkan saja uang dengan jumlah 35.000 trilliun Dollar Zimbabwe hanya setara dengan 1 US Dollar.

Jadi dapat disimpulkan bahwasannya uang trilliunan Dollar Zimbabwe sangat tidak berharga di negara ini, karena buktinya uang 100 miliar Dollar Zimbabwe hanya cukup untuk membeli 3 butir telur ayam saja.

Akibat krisis inflasi ini, pemerintah negara Zimbabwe mengeluarkan kebijakan yang sangat mengagetkan seluruh masyarakat yaitu dengan menghapus Dolllar Zimbabwe dari peradaban.

Baca Juga: SEGERA KAYA! 7 Weton ini Sedang Dikejar-kejar Rezeki Hingga Sukses Besar Menurut Primbon Jawa

Selanjutnya pemerintah negera Zimbabwe menawarkan kepada masyarakat pemilik uang tunai atau deposito di bank dalam bentuk Dollar Zimbabwe untuk menukarkan uang mereka ke dolar Amerika.

Adapun jumlah nilai penukarannya adalah 1 US Dollar = 35 kuadriliun atau 35.000 trilliun dollar Zimbabwe.

Coba bayangkan kalau uang 35.000 trillion Dollar Zimbabwe yang hanya setara 1 dollar, jika uang ini dirupiahkan maka kalian akan menjadi orang terkaya di Indonesia.***

Editor: Rensa Bambuena

Sumber: Youtube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah