Terbukti Efektif, India Gunakan Obat Kanker Perangi Semua Varian Covid-19

- 15 Juni 2021, 19:24 WIB
Rohan Aggarwal (26) seorang dokter residen merawat pasien terinfeksi Covid-19. India saat ini tercatat sebagai negara dengan korban meninggal terbanyak dengan angka kematian perhari 6 ribu jiwa
Rohan Aggarwal (26) seorang dokter residen merawat pasien terinfeksi Covid-19. India saat ini tercatat sebagai negara dengan korban meninggal terbanyak dengan angka kematian perhari 6 ribu jiwa /ANTARA FOTO/REUTERS/Danish Siddiqui/HP/djo

Baca Juga: Ziona Chana Seorang Pria Punya 39 Istri di India Meninggal Dunia

"Hasil kami menunjukkan bahwa infeksi virus menginduksi masuknya glukosa dan glikolisis yang menghasilkan akumulasi tinggi selektif analog glukosa/2-DG fluoresen, 2-NBDG dalam sel-sel ini. Selanjutnya, 2-DG mengurangi penggandaan virus dan mengurangi sel-sel dari infeksi yang diinduksi. efek sitopatik (CPE) dan kematian sel,” sebut pernyataan dalam studi tersebut.

Hal ini menunjukkan bahwa virion keturunan yang dihasilkan dari sel yang diobati dengan 2-DG rusak dengan potensi infektivitas yang dikompromikan." "Selanjutnya, diamati juga bahwa mannose menghambat penyerapan 2-NBDG pada konsentrasi yang sangat rendah, menunjukkan bahwa penyerapan 2-DG dalam virus -sel yang terinfeksi mungkin mengeksploitasi transporter mannose spesifik atau transporter glukosa afinitas tinggi, GLUT3, yang ditemukan meningkat pada infeksi SARS-CoV-2," tambahnya.

Obat yang dikembangkan oleh DRDO bekerja sama dengan Dr Reddy's Laboratories yang berbasis di Hyderabad telah disetujui oleh Drugs Controller General of India (DGCI) untuk penggunaan darurat sebagai terapi tambahan pada pasien virus corona sedang hingga parah, sejak bulan lalu.

Obat ini tersedia dalam bentuk bubuk dalam sachet, dan dapat diminum setelah dilarutkan dalam air. Harganya 990 rupee per sachet atau sekitar Rp 194.158.

Menurut pemerintah, data uji klinis menunjukkan bahwa molekul tersebut membantu pemulihan lebih cepat pasien yang dirawat di rumah sakit dengan Covid-19, dan mengurangi ketergantungan mereka pada oksigen tambahan.

Diketahui, penyebaran Covid-19 di India terus mengalami tren penurunan. Menurut data yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga Union pada Selasa 15 Mei 2021, angka kasus harian di India mencatat 60.461 kasus dan 2.726 kematian. Jumlah tersebut merupakan angka terendah sejak 29 Maret 2021.***

Halaman:

Editor: Harry Tri Atmojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x