Puing Roket China Long March 5B Jatuh di Samudra Hindia

- 9 Mei 2021, 12:34 WIB
 Ilustrasi roket/Unsplash/Bill Jelen
Ilustrasi roket/Unsplash/Bill Jelen /

"Itu membuat perancang roket China terlihat malas karena mereka tidak membahas ini," kata McDowell.

The Global Times, sebuah tabloid China, yang dianggap sebagai "sensasi Barat" khawatir roket itu "di luar kendali" dan dapat menyebabkan kerusakan di bumi.

Baca Juga: Bentrokan Kedua Kembali Terjadi Antara Warga Palestina dan Polisi Israel

"Ini adalah praktik umum di seluruh dunia untuk roket tingkat atas terbakar saat memasuki kembali atmosfer," kata Wang Wenbin, juru bicara kementerian luar negeri China, pada jumpa pers reguler pada 7 Mei 2021.

"Sepengetahuan saya, tahap atas roket ini telah dinonaktifkan, yang berarti sebagian besar bagiannya akan terbakar saat masuk kembali, membuat kemungkinan kerusakan fasilitas dan aktivitas penerbangan atau darat sangat rendah," kata Wang pada saat itu. .

Roket tersebut, yang menempatkan modul Tianhe tak berawak ke orbit yang akan menjadi tempat tinggal bagi tiga awak di stasiun luar angkasa permanen China, akan diikuti oleh 10 misi lagi untuk menyelesaikan stasiun tersebut pada tahun 2022.***

Halaman:

Editor: Rensa Bambuena


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah