Mengerikan! Swiss Ciptakan Mesin Sarco, Alat Bunuh Diri Terbaru, Swiss: Mati Tanpa Rasa Sakit

8 Desember 2021, 14:55 WIB
Ilustrasi bunuh diri /Pixabay

PORTAL SULUT – Swiss baru-baru ini memperkenalkan mesin terbaru mereka yang bernama Sarco. Mesin yang berbentuk Kapsul terkesan seperti peti mati, Swiss mengklain akan menjanjikan kematian relatif tidak menyakitkan dan damai dalam waktu kurang dari satu menit.

Mesin ini telah melewati rangkaian dan percobaan serta dalam tinjauan hukum di Swiss. Kematian dalam alat ini terjadi melalui hipoksia dan hipokapnia, dengan mengurangi pasokan oksigen di tubuh seseorang hingga ke tingkat kritis.

Sorca bisa dioperasikan dari dalam kapsul, bahkan hanya dengan kedipan mata jika pengguna menderita sindrom locked-in yang biasa disebut sebagai suatu kondisi di mana pasien sadar namun tidak dapat bergerak atau berkomunikasi secara verbal karena kelumpuhan total hampir di semua otot sukarela kecuali mata.

Baca Juga: Berani Uji Adrenalin, Inilah 7 Jalan Paling Berbahaya di Dunia

Dikutip dari laman website dari India Today, Rabu, 8 Desember 2021, prosedur kematian pada penggunaan mesin ini diawali dengan pemilihan lokasi. Mesin akan dibawa ke lokasi yang diinginkan pengguna, dan nantinya kapsul yang dapat terurai secara alami di dalam tanah itu dilepaskan dari alasnya agar terlihat seperti peti mati.

Dilansir dari The Hill, kapsul cetak 3D ini rencananya akan segera digunakan untuk membantu bunuh diri. Di beberapa negara, bunuh diri disahkan secara Legal dalam kondisi tertentu. Contohnya Termasuk di Belanda, Jerman, Belgia, Spanyol, Kanada, dan Swiss.

Di sebagian besar Negara Di Eropa , bunuh diri yang dibantu adalah untuk orang berpenyakit yang tidak dapat disembuhkan atau euthanasia.

Bunuh diri yang dibantu di negara itu biasanya melibatkan konsumsi cairan natrium pentobarbital. Kapsul tersebut menawarkan kematian yang damai kepada pengguna tanpa menggunakan zat yang dikendalikan, menurut Philip Nitschke, dari Exit International

Dari Penjelasan outlet berita Swiss Info, anggota Swiss Broadcasting Corporation, Mesin Sarco, Direncanakan akan mulai beroperasi tahun depan. Mesin bunuh diri ini dikembangkan oleh organisasi nirlaba internasional Exit International.

Menurut Keterangan Direktur Organisasi Nirlaba Exit International, Dr Philip Nitschke atau juga dikenal sebagai Dr Death, merupakan otak di balik kotak bunuh diri ini. Menurut Exit International yang telah mengembangkan mesin tersebut, sekitar 1.300 orang di Swiss telah menjalani prosedur "bunuh diri dengan bantuan" sepanjang tahun 2021.

Baca Juga: Demi Menghindari Vaksin Covid-19, Pria Ini Nekat Pakai Lengan Silikon saat Disuntik

"Kami berharap dapat menghadirkan Sarco secara luas di Swiss tahun depan. Ini adalah proyek yang sangat mahal, tetapi kami pikir kami sudah hampir mencapai tahap implementasi," Ucap Nitschke.

“Orang akan masuk ke kapsul dan berbaring. Ini sangat nyaman. Mereka akan disodorkan sejumlah pertanyaan. Ketika mereka telah menjawab, dapat menekan tombol di dalam kapsul untuk mengaktifkan mekanisme dengan waktu mereka sendiri,” Tambah Nitschke.

Nitschke juga menjelaskan mesin Sorca tersebut akan membanjiri bagian dalam dengan nitrogen, yang akan mengurangi kadar oksigen dari 21 persen menjadi 1 persen. Dia mengatakan orang tersebut akan merasa bingung dan sedikit euforia sebelum kehilangan kesadaran.

“Semuanya memakan waktu sekitar 30 detik. Kematian terjadi melalui hipoksia dan hipokapnia, masing-masing kekurangan oksigen dan karbon dioksida. Tidak ada kepanikan, tidak ada perasaan tersedak,” ujar Nitschke.

Tentu saja tidak semua kalangan masyarakat Swiss senang dengan mesin ini. Menurut laporan Independent, Mesin Sarco ini dianggap sejumlah orang mirip dengan "kamar gas yang diglorifikasi". Bahkan, Untuk beberapa orang berpendapat bahwa mesin itu cenderung mengagung-agungkan praktik bunuh diri.

Sampai saat ini cuman ada dua prototipe Sarco di dunia. Rencananya kedepan Exit International sedang membuat mesin ketiga lewat skema percetakan 3 dimensi, yang diharapkan dapat segera beroperasi di Swiss tahun depan.***

Editor: Harry Tri Atmojo

Tags

Terkini

Terpopuler