Network
PORTAL SULUT - Dewasa ini, umumnya stres dapat dengan mudah menghampiri siapa saja.
Stres merupakan kata yang sering digunakan untuk menggambarkan reaksi kita terhadap situasi tertentu yang karenanya kita merasa kewalahan ataupun terancam.
Oleh karena itu, membaca lebih lanjut ulasan ini maka kamu akan mengetahui beberapa jenis stres yang biasa seseorang alami dan bagaimana cara mengolanya.
Baca Juga: 6 Cara Hidup Sehat untuk Penderita Diabetes, Kamu Wajib Tahu
Barangkali saat ini kamu sedang bersamanya?
Dilansair dari berbagai sumber, sedikitnya terdapat 7 jenis stres yang penting untuk diketahui. Diantaranya:
1. Stres Akut
Stres akut adalah reaksi singkat terhadap situasi atau peristiwa yang menimbulkan tekanan fisik atau emosional.
Ini biasanya berlangsung dalam waktu singkat lalu mereda setelah situasi tersebut berakhir. Contohnya bisa termasuk ujian mendadak, wawancara pekerjaan yang menegangkan, atau kecelakaan lalu lintas yang membuat seseorang merasa gelisah atau tegang secara sementara.
Apabila kamu mengalami hal serupa, dalam VeryWell Mind, cara untuk mengatasi stres ini kamu bisa mencoba latihan pernapasan dalam, relaksasi otot progresif, dan mencoba sesi meditasi singkat agar dapat kembali ke mode tenang.
2. Stres Akut Episodik
Stres akut episodik adalah bentuk stres yang terjadi secara berulang-ulang dalam rentang waktu yang relatif pendek.
Orang yang mengalami stres akut episodik cenderung memiliki pola pikir yang serba cepat, mudah cemas, dan sering merasa terburu-buru.
Mereka sering merasa tertekan oleh tuntutan sehari-hari dan sulit mengatasi masalah-masalah kecil. Kondisi ini bisa mengganggu kesehatan fisik dan mental jika tidak dikelola dengan baik.
Baca Juga: BARU TAHU! Inilah Manfaat Luar Biasa Air Rebusan Daun Sirih Bagi Kesehatan
Menurut Psychology Today, tipe stres ini sering kali disebabkan oleh mengambil terlalu banyak tanggung jawab atau merasa terlalu dibebani secara umum.
Kemudian bila tanpa adanya tindakan, maka stres ini akhirnya dapat menyebabkan depresi bahkan penyakit jantung.
Adapun cara sehat untuk mengelola stres ini yaitu lebih banyak berolahraga, atau menjalani terapi.
3. Stres Kronis
Berbeda dengan stres akut yang datang dan pergi dengan cepat, jenis stres malah senantiasa selalu bersama kita nih.
Jenis stres ini mungkin berasal dari faktor eksternal yang berada di luar kendali kita, seperti diskriminasi atau kondisi ekonomi termasuk berada dalam hubungan yang tidak bahagia.
Dijelaskan dalam Psychology Today, kamu mungkin lebih rentan terhadap jenis stres ini jika semasa kecil kamu punya pengalaman traumatis.
Kemudian pengaruh ini memungkinkan kamu lebih mudah melompat pada kesimpulan negatif.
Orang yang mengalami stres kronis mungkin merasa sering tertekan, cemas, dan tidak mampu mudah rileks.
Menurut Mayo Clinic, seiring berjalannya waktu stres ini dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti sakit kepala dan kurang tidur.
Oleh karena itu penting untuk mengenali dan mengelola stres kronis dengan baik. Caranya melalui strategi seperti olahraga, meditasi, dukungan sosial, dan jika diperlukan konsultasikan pada seorang profesional kesehatan mental.
4. Stres Psikososial
Jenis stres ini biasanya berhubungan dengan hubungan dengan orang lain, misalnya disebabkan oleh pertengkaran dalam pernikahan, ataupun rekan kerja.
Pemicu lain yang termasuk dalam kategori stres ini adalah terisolasi dari orang lain, serta kehilangan dukungan sosial seperti teman dekat atau anggota keluarga.
Bila hal ini terjadi pada kehidupanmu maka tetaplah bersikap positif dan bersyukur, atau tips yang bagus dari laman VeryWell Mind yaitu teruskah meningkatkan keterampilan penyelesaian konflik dan menghindari drama.
5. Stres Psikologis
Jenis stres ini disebabkan oleh emosi negatif. Menurut food ndtv stres psikologis dipicu oleh rasa takut, frustrasi, kesedihan, amarah, dan bahkan duka.
Namun, stres jenis ini tidak hanya tentang faktor eksternal saja, secara dasarnya mengacu pada reaksi emosional dan fisiologis yang dialami ketika seseorang menghadapi situasi.
Selain itu, stres kognitif juga termasuk dalam kategori ini, karena stres psikologis dapat berasal dari rasa cemburu, kritik diri, kecemasan, dan serangan panik.
Baca Juga: Tips Mudah Dan Praktis Hilangkan Batu Amandel
Tidak mengherankan bahwa Healthline menyarankan untuk bersikap lebih baik pada diri sendiri sebagai salah satu cara untuk mengatasinya.
Disamping itu kamu juga disarankan mencari dukungan dari teman dan keluarga serta menjalani latihan fisik yang memadai dan istirahat yang cukup.
6. Stres Fisik
Meskipun kita berpikir bahwa stres sebagai sesuatu yang terkait dengan kondisi psikologis. Namun, ternyata bisa juga terkait dengan masalah fisik.
Melansir laman psychreg, Stres fisik dapat berkaitan dengan cedera, infeksi, serta kekurangan oksigen, polusi lingkungan, dehidrasi, masalah gigi, dan lainnya sebagainya.
Tentu saja, stres itu sendiri dapat memanifestasikan diri sebagai gangguan fisik. Sebagai contoh, stres dari waktu ke waktu dapat menyebabkan sakit kepala, kedutan kelopak mata, rasa sakit, penambahan berat badan, peradangan, sistem kekebalan tubuh yang terganggu, dan lainnya.
Untuk mengelolanya, maka olahraga dapat membantu mengurangi tingkat stres, tetapi jika Anda terluka atau menderita masalah fisik lainnya, rehabilitasi fisik atau perawatan yang tepat mungkin diperlukan untuk menghilangkan faktor pemicu stres tersebut.
7. Eustres
Kalau yang satu ini dikenal sebagai stres yang baik, eustress adalah kebalikan dari distress dan bisa terjadi ketika merasa gugup sebelum melakukan sesuatu yang menyenangkan.
Menurut seorang psikiater yang dikutip dari healthline, Peristiwa-peristiwa menarik atau penuh stres menyebabkan respons kimia dalam tubuh.
Sedangkan eustress disebut mampu membantu atau menjaga seseorang tetap termotivasi bahkan merasa baik tentang hidup.
Semoga bermanfaat***
