Selain kesusahan, ketakutan, dan kekhawatiran, seseorang mungkin memiliki gejala fisik kecemasan, termasuk:
- mulut kering
- pusing atau merasa pingsan
- hot flashes atau kedinginan
- kegelisahan
- sesak napas
- berkeringat
- kesemutan atau mati rasa
- peningkatan denyut jantung
- gemetar
- mual
- gejala gastrointestinal, seperti sembelit , diare , atau gangguan pencernaan
- perubahan nafsu makan
Baca Juga: Kebangkitan 4 Zodiak, Akhir Tahun Rezekinya Berbalik 180 Derajat, Dibandingkan Bulan Sebelumnya
Mengapa tubuh merespons kecemasan
Peristiwa kehidupan yang penuh tekanan dapat memicu serangan panik.
Namun, serangan panik tidak selalu memiliki penyebab yang jelas.
Gejala fisik serangan panik disebabkan oleh respons tubuh melawan atau lari, yang menimbulkan ketakutan dan kecemasan.
Selama respons fight-or-flight, seorang individu merespons bahaya otentik dan tidak nyata dengan cara yang sama dan dengan reaksi fisiologis yang sama.
Misalnya, detak jantung dan pernapasan mereka meningkat, adrenalin mereka melonjak, dan indra mereka menjadi sangat waspada.
Tubuh seseorang merespons dengan cara ini karena sedang bersiap untuk melawan ancaman atau melarikan diri darinya.
Peningkatan aliran darah mempersiapkan otot untuk melarikan diri dari bahaya dan memungkinkan otak untuk fokus dan membuat keputusan cepat. Napas cepat memberi tubuh lebih banyak oksigen, siap untuk melarikan diri.