PORTAL SULUT - Berkeringat adalah cara yang digunakan tubuh untuk mendinginkan diri, namun beberapa orang tidak dapat berkeringat karena kelenjar keringat mereka tidak lagi berfungsi dengan baik.
Kondisi ini dikenal sebagai hipo hidrolisis, atau anhidrosis dan dapat mempengaruhi seluruh tubuh, satu area, atau area yang tersebar.
Ketidakmampuan untuk berkeringat ini, selanjutnya dapat menyebabkan tubuh mengalami overheating.
Baca Juga: dr. Saddam Ismail Ungkap, Makanan Bisa Naikan Trombosit
Ada banyak hal yang dapat menyebabkan hipo hidrosis, baik diwariskan saat lahir atau berkembang di kemudian hari.
Berikut adalah penyebab tubuh tidak dapat berkeringat.
Dilansir Portal Sulut Dari Channel YouTube Sehat Secara Alami 25 Oktober 2022
- Sindrom ross
Sindrom rose, adalah gangguan sistem saraf otonom perifer langka.
Dilansir dan tanah pertama dari sindrom ross, adalah gangguan berkeringat.
Kebanyakan pasien memiliki periodisasi sloka yang tidak merata bersama dengan hidrosis.
Tingkatan hidrosis dapat berkembang seiring waktu, hidrosis terkait sindrom ross yang meluas dapat memicu hipertermia.
Untuk mendinginkan tubuh, pasien sindrom ross perlu mengenakan pakaian longgar dan menghindari lingkungan panas atau aktivitas berat.
Mengenakan pakaian basah, juga dapat meminimalkan risiko hipertermia akibat hidrosis jika panas berlebihan atau aktivitas fisik tidak dapat dihindari.
- Obat-obatan
Beberapa jenis obat dapat menyebabkan kesulitan berkeringat.
Dalam banyak kasus, ini terkait dengan efeknya pada asetilkolin neurotransmitter utama yang terlibat dalam jalur sinyal antara otak dan kelenjar keringat.
Baca Juga: 15 Tanda Kerusakan Ginjal, Menurut dr. Ema Surya Pertiwi
- Displasia ektodermal hipohidrotik
Displasia ektodormal hipohidrotik adalah kondisi bawaan sejak lahir.
Dilansir main plus, kelainan ini mengakibatkan perkembangan abnormal dengan ektor normal terutama kulit, rambut, kuku, gigi, dan kelenjar keringat
Kebanyakan orang dengan displasia hipohidrotik, mengalami penurunan kemampuan berkeringat karena memiliki kelenjar keringat yang lebih sedikit dari orang normal atau kelenjar keringat mereka tidak berfungsi dengan baik.
Akibatnya, mereka rentan mengalami hipertermia atau suhu tubuh yang sangat tinggi terutama saat cuaca panas.
- Kanker paru-paru
kanker paru-paru sel kecil dapat menyebabkan anhidrosis.
Dalam hal ini, anhidrosis dapat terjadi di satu sisi tubuh dengan hiperhidrosis di sisi lain.
Anhidrosis juga dapat dialami oleh individu dengan kanker paru-paru nonsel kecil yang tumbuh di dekat bagian atas paru-paru.
Dalam hal ini, anhidrosis sering disertai dengan kelopak mata yang turun dan pupil yang menyempit.
- Kerusakan dan gangguan kulit
Gangguan kulit bawaan atau kerusakan kulit akibat lingkungan, dapat mempengaruhi kelenjar dan produksi keringat.
Baca Juga: dr. Zaidul Akbar Ungkap Menu Sarapan Pagi Paling Sehat Didunia
Berikut beberapa hal yang dapat merusak kelenjar keringat dilansir dari headline yaitu,
Radiasi, trauma, infeksi, peradangan, psoriasis, dermatitis, eksfoliatif, ruam panas, dan iktiosis.
- Kondisi sistem saraf pusat
Gangguan pada sistem saraf pusat atau sistem saraf tepi, juga dapat menyebabkan tubuh kurang mampu memproduksi keringat.
Beberapa gangguan sistem saraf pusat pemicuan hidrosis meliputi sistem atropi, penyakit parkinson, demensia, stroke, multiplace klerosis, syndrom skydracer, dan cedera tulang belakang.
- Kondisi sistem saraf perifer
Kondisi apapun yang melibatkan sistem saraf perifer, juga dapat memicu penurunan produksi keringat.
Baca Juga: Celana Jadi Longgar setelah Lakukan Ini, dr. Zaidul Akbar: Ratakan Perut Buncit Dengan Kegiatan Ini
Beberapa kondisi sistem saraf perifer yang terkait dengan masalah keringat meliputi kegagalan otonom murni, penyakit Harley Quinn, dan sindrom guilinber neuropati perifer atau kerusakan saraf di antara sumsum tulang belakang dan kelenjar keringat juga dapat menyebabkan kurangnya berkeringat.
Semoga bermanfaat.*