Network
PORTAL SULUT – Adu mulut atau berantem dalam hubungan pacaran sangatlah wajar terjadi.
Banyak hubungan yang ketika mengalami silang pendapat malah sering menyebut kata putus.
Kerap menyebut putus sebagai kata ancaman bisa berbahaya karena ada fakta psikologis di balik hal tersebut.
Baca Juga: Begini Cara Mengatur Pola Makan Agar Berat Badan Cepat Turun
Secara psikologis, terdapat beberapa kemungkinan yang sebenarnya tersembunyi ketika mengancam putus setiap berantem.
Dinukil portalsulut.com dari Psychology Today, ancaman putus bisa dianggap sebagai taktik mengintimidasi.
Selain sebagai taktik intimidasi, kerapkali ancaman putus dikeluarkan juga sebagai candaan atau guyonan.
Taktik ini digunakan sebagai intimidasi agar pasangan mau menuruti keinginannya.
Akan tetapi secara psikologis, ini juga pertanda bahwa seseorang sebenarnya tidak menghargai komitmen dan hubungan yang dijalani.
Baca Juga: Kutipan Filsafat dari Film When Nietzsche Wept, Cocok Buat Postingan Media Sosial
Bahkan hal ini bisa disebut sebagai manipulasi psikologis. Pacar yang sering mengucapkan kata putus tanpa sadar sedang memanipulasi pasangannya sendiri.
Maksud tersembunyi dari ancaman kata putus adalah untuk mengontrol pikiran dan tindakan pasangannya.
Umumnya, dalam banyak pertengkaran ketika pacaran, ancaman ini tidak lebih dari kata-kata. Jarang diwujudkan.
Apabila Anda berada dalam hubungan seperti ini, jangan terburu-buru terbawa emosi.
Jangan panik dan tetaplah berpikiran jernih.
Baca Juga: Momok Menakutkan Kaum Wanita, Kenali Gejala dan Cara Mencegah Kanker Serviks
Yang pertama dilakukan adalah berusaha mengajak pasangan Anda untuk bicara baik-baik dengan kepala dingin.
Dengan tujuan bisa menyelesaikan masalah yang dihadapi. Setelah kondusif, maka jujurlah satu sama lain.
Berkomunikasilah dari hati ke hati. Agar masalah yang terjadi di dalam hubungan bisa lebih jelas agar bisa mendapat solusi yang baik.
Semoga bermanfaat.***
