4 Jenis Kista Miss V, Tidak Sakit tapi Dapat Mengganggu Hubungan Intim Kata Kenosha Gleaton

- 4 September 2022, 15:52 WIB
Wanita perlu tahu jenis kista Miss V, karena bisa mengganggu hubungan intim./PIXABAY.com./Maria./
Wanita perlu tahu jenis kista Miss V, karena bisa mengganggu hubungan intim./PIXABAY.com./Maria./ /

 

PORTAL SULUT – Berikut 4 jenis kista Miss V dan kapan saatnya wanita harus khawatir dengan benjolan ini.

Satu dari 200 wanita terpengaruh oleh keberadaan kista di area Miss V mereka.

Meski sebagian tidak menimbulkan rasa sakit dan tidak berbahaya, namun kista Miss V ini lebih terhadap infeksi.

Baca Juga: 5 Zodiak yang Memiliki Gaya Berpakaian Sederhana Tetapi Terlihat Modis, Apakah Kalian Termasuk

Diketahui, sebagian besar kista adalah non-kanker, juga tidak menunjukkan gejala dan akan hilang dengan sendirinya seiring waktu, sehingga tidak memerlukan pengobatan khusus.

“Tubuh manusia rentan untuk mengembangkan berbagai benjolan, dan kista hanyalah salah satu jenis pertumbuhan yang dialami banyak orang,” kata Kenosha Gleaton, seorang spesialis ginekologi dan obstetri bersertifikat.

Di dalam artikel ini beberapa jenis kista Miss V diungkap tentang 4 jenis kista Miss V yang wajib diketahui wanita, serta kapan harus khawatir sekaligsu pencari pengobatannya.

Menurut Kenosha Gleaton, ada banyak jenis kista Miss V yang dapat berkisar dari ukuran kacang polong hingga bola golf besar.

Untuk menentukan jenis yang mungkin kamu miliki, penting untuk memperhatikan lokasi dan ukuran kista.

Berikut rincian 4 jenis utama kista Miss V, seperti dikutip PortalSulut.Pikiran-Rakyat.com dari Insider:

1. Kista kelenjar Bartholin

Menurut Kenosha Gleaton, jenis kista yang sangat umum berkembang pada kelenjar Bartholin, yang terletak di dekat lubang Miss V di kedua sisi labia (bibir).

Jenis kista Miss V yang disebut kista kelenjar Bartholin, terjadi ketika lipatan kulit tumbuh di atas kelenjar dan cairan terperangkap di dalamnya, ini menyumbang sekitar 27,5% dari kista Miss V.

Seperti kista Miss V lainnya, ini biasanya hilang dengan sendirinya dan biasanya tidak menimbulkan rasa sakit –tetapi mungkin disertai dengan rasa nyeri atau tidak nyaman saat duduk, berjalan, atau berhubungan intim.

Namun, jika kista kelenjar Bartholin terinfeksi, mereka bisa menjadi abses berisi nanah yang menyakitkan, sehingga mungkin memerlukan antibiotik atau prosedur kecil untuk mengeringkannya. 

2. Kista saluran Gartner

Sekitar 17,5% dari kista Miss V adalah kista saluran Gartner, membuatnya sedikit kurang umum dibandingkan jenis lainnya.

“Adapun kista ini berkembang di dinding samping Miss V dan biasanya tidak diperhatikan karena sangat kecil, berukuran kurang dari 2 sentimeter,” kata Kenosha Gleaton.

Akibatnya, wanita biasanya hanya mengetahui bahwa mereka memiliki kista Gartner selama pemeriksaan panggul, ultrasound, atau janji medis lain yang tidak terkait.

Baca Juga: dr. Ema Surya Pertiwi: 8 Kebiasaan Wanita Ini Biang Kerok Kanker Serviks Bersarang di Rahim

3. Kista inklusi

Kemudian, kista inklusi membentuk sekitar 25% dari kista Miss V.

“Ukuran kista ini biasanya sangat kecil dan terletak di bagian belakang bawah dinding Miss V,” sebut Kenosha Gleaton.

Tergantung pada ukuran dan lokasi, kista inklusi dapat menyebabkan ketidaknyamanan atau rasa sakit saat berhubungan seks –tetapi sebagian besar waktu, orang dengan kista inklusi tidak menunjukkan gejala. 

4. Kista Mullerian

Sekitar 30% dari kista Miss V adalah kista Mullerian, menjadikannya jenis yang paling umum.

“Seperti kista Miss V lainnya, ukuran kista ini biasanya kecil, tidak nyeri, dan tidak diketahui sampai pemeriksaan medis,” jelas Kenosha Gleaton.

Akan halnya kista Müllerian paling sering diidap oleh wanita berusia antara 30-40 tahun dan dapat tumbuh di mana saja di dinding Miss V.

Sementara itu, mayoritas kista –terutama yang kecil, tidak menunjukkan gejala, namun wanita mungkin hanya merasakan seperti ada benjolan kecil di sepanjang dinding Miss V atau di labia.

Apabila kista ini diabaikan, Kenosha Gleaton memastikan bahwa benjolan ini akan tumbuh lebih besar –terutama kista kelenjar Bartholin, dapat menyebabkan ketidaknyamanan atau rasa sakit saat berhubungan intim, serta saat memasukkan tampon.

Adapun kista Miss V lebih cenderung menyebabkan rasa sakit saat terinfeksi, gejalanya meliputi:

*) Kelembutan atau nyeri di lokasi;

*) Ketidaknyamanan atau nyeri saat berjalan dan/atau duduk;

*) Demam.

Penyebab kista Miss V

Menurut Kenosha Gleaton, penyebab kista Miss V tergantung pada jenisnya, sebab kista Miss V biasanya terbentuk ketika kelenjar atau saluran tersumbat, menyebabkan cairan atau bahan lain terkumpul di dalamnya

Kenosha Gleaton menerangkan, kista inklusi disebabkan oleh trauma pada dinding Miss V –misalnya, setelah wanita menjalani episiotomi saat melahirkan, atau setelah operasi yang merusak lapisan Miss V.

Kemudian, kista kelenjar Bartholin terbentuk ketika pembukaan kelenjar Bartholin, yang menghasilkan cairan yang melumasi Miss V, tersumbat.

“Hal ini menyebabkan cadangan cairan pelumas. Mereka dapat disebabkan oleh cedera atau iritasi pada area vulva Miss V, Infeksi Menular Seksual (IMS), atau infeksi bakteri tertentu,” urai Kenosha Gleaton.

Baca Juga: dr. Ema Surya Pertiwi : Inilah 10 Kandungan Makanan yang Menjadi Pemicu Kerusakan Ginjal

Selanjutnya kista saluran Gartner disebabkan ketika saluran Gartner –organ yang terbentuk saat bayi berkembang di dalam rahim– tidak hilang setelah melahirkan, seperti yang seharusnya.

“Ketika bagian dari saluran tetap ada, mereka dapat mengumpulkan cairan dan akhirnya membentuk kista,” kata Kenosha Gleaton.

Sedangkan kista Müllerian terbentuk sebagai hasil dari sisa-sisa embrio, atau bahan yang berkaitan dengan perkembangan janin, yang tertinggal setelah melahirkan kata Kenosha Gleaton.***

 

Editor: Cadavi Lasena

Sumber: Insider


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah