Bisa Akibatkan Kematian pada Anak, Diare Jangan Disepelekan Tegas Dokter Frieda, Simak Cara Pencegahan!

- 1 September 2022, 20:30 WIB
Penyakit Ini Bisa Akibatkan Kematian pada Anak, Jangan Sepelekan Tegas Dokter Frieda, Simak Cara Pencegahan!
Penyakit Ini Bisa Akibatkan Kematian pada Anak, Jangan Sepelekan Tegas Dokter Frieda, Simak Cara Pencegahan! /Tangkap layar YouTube RS Premier Jatinegara

PORTAL SULUT — Dokter Frieda Handayani menegaskan jangan pernah anggap sepele dengan diare pada anak.

Sebab, menurut Dokter Frieda, diare pada anak bisa mengakibatkan kematian.

Jika anak menderita penyakit diare, kata Dokter Frieda jangan pernah dianggap sebagai hal sepele.

Baca Juga: Anak Mengidap GERD? Jangan Panik, Ini Cara Mencegah dan Mengobati Menurut Dokter Frieda

Melansir dari kanal YouTube RS Premier Jatinegara pada Kamis 1 September 2022, Dokter Frieda menjelaskan tentang cara pencegahan diare pada anak.

Apa itu diare?

Dokter Frieda menjelaskan tentang diare pada anak.

Diare pada anak dikatakan Dokter Frieda adalah jika BAB dengan konsistensi cair terdiri atau lebih dari empat kali perhari disertai dengan perubahan konsistensi.

“Maksudnya yang biasanya jadi dari lembek atau padat menjadi lebih cair,” katanya.

Jika anak mengalami diare, biasanya menjadi lebih rewel kadang disertai oleh demam.

“Misalnya anak menjadi lebih sering haus, lebih sering minta minum.”

“Pada anak-anak bayi yang terjadi dehidrasi pada ubun-ubun atau kelopak matanya tampak cekung, kemudian jika ditarik atau dicubit sedikit di daerah kulit perutnya, terdapat penurunan turgor abdomen atau kulitnya kembali lebih lambat dibanding biasanya,” jelas Dokter Frieda.

Baca Juga: Begini Tips dari dr Saddam Ismail Tentang Cara Menjaga Kadar Asam Lambung

Baca Juga: Menurut Studi! Kopi Ternyata Baik Untuk Penderita Sakit Ginjal

Selain itu, kata dia, di sekitar anus anak menjadi kemerahan atau lecet akibat terlalu sering terjadi tinja yang sifatnya asam.

Hal yang patut diperhatikan saat anak diare:

Menurut Dokter Frieda, ada beberapa hal yang patut diperhatikan orang tua saat anak mengidap penyakit diare.

Pertama, anak tetap diberikan ASI, MPASI dan makan seperti biasa.

Kedua, berikan oralit atau dehydration solution yang memang khusus diformulasikan untuk anak-anak.

Ketiga, antibiotik hanya diberikan khusus bagi diare yang disebabkan oleh bakteri.

“Jadi sebagai tambahan 80 peren penyebab diare pada anak adalah rotavirus atau virus yang bersifat self limiting disease yang mungkin tidak memerlukan antibiotik. Jadi penggunaan antibiotik pada kasus diare ini sebaiknya didiskusikan dulu dengan dokter spesialis anak,” kata Dokter Frieda.

Baca Juga: Bolehkah Menikah di Bulan Safar? Ini Penjelasan Buya Yahya

Baca Juga: Begini Hasil Rekonstruksi Pembunuhan Brigadir J yang Dilakukan Ferdy Sambo dan Kawan-kawan

Keempat, pemberian zinc selama 10 hari sudah direkomendasikan untuk diberikan pada setiap anak yang mengalami diare, untuk meningkatkan ketahanan saluran cerna anak dan jaga agar dalam waktu 2 sampai 3 bulan berikutnya anak tidak mengalami diare kembali.

Cepat bawa anak ke rumah sakit jika mengalami gejala ini:

Dokter Frieda ada tanda atau gejala jika anak mengalami diare.

Cepat bawa anak ke rumah sakit, kata Dokter Frieda, jika mengalami tanda dehidrasi.

Adapun tanda dehidrasi pada anak yang mengalami diare antara lain:

  1. Anak menjadi demam
  2. Lebih rewel dan tampak kesakitan dibanding sebelumnya
  3. Kelopak matanya tampak cekung dan bila menangis air matanya hanya sedikit
  4. Frekuensi buang air kecilnya menjadi lebih jarang dan sedikit
  5. Anak lemas disertai dengan penurunan turgor kulit.

Dokter Frieda menegaskan, lekas bawa ke rumah sakit bila terdapat tanda-tanda dehidrasi tersebut pada anak.

Baca Juga: Primbon Jawa Bongkar 9 Bentuk Miss V Dilihat dari Wajah Wanita, Cek Disini

“Dehidrasi yang awalnya berupa ringan atau sedang bisa menjadi dehidrasi berat. Dehidrasi berat ditandai dengan anak benar-benar lemas, anak menjadi tidur terus, dan terjadi ketidakseimbangan elektrolit di dalam tubuhnya, yang menyebabkan semua cara kerja mekanisme di otak maupun di tubuh menjadi terganggu, akibatnya anak mengalami kejang-kejang gangguan nafas dan fatalnya bisa berujung dengan kematian,” jelas Dokter Frieda.

Ia juga mengingatkan untuk jangan menunggu terlalu lama sampai anak mengalami dehidrasi berat baru dibawa ke rumah sakit.

Semoga artikel ini membawa manfaat.***

Editor: Cadavi Lasena

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah