Cegah Serangan Stroke Mendadak, dr Zicky Yombana: Usia Produktif Paling Rawan!

- 3 Agustus 2022, 13:53 WIB
Serangan stroke mendadak bisa dicegah kata dr. Zicky Yombana./tangkapan layar YouTube VDVC Health./
Serangan stroke mendadak bisa dicegah kata dr. Zicky Yombana./tangkapan layar YouTube VDVC Health./ /

PORTAL SULUT – Cegah serangan stroke mendadak, lawan dengan cara-cara ini kata dr. Zicky Yombana Sp.S.

Menurut dokter spesialis saraf, dr. Zicky Yombana Sp.S, stroke tidak hanya menyerang mereka yang berusia lanjut.

Akan tetapi stroke juga dapat menyerang mereka yang masih usia produktif kata dr. Zicky Yombana Sp.S.

Baca Juga: Wanita Wajib Baca! Inilah Penyebab Keputihan Tidak Normal, Kata dr. Zaidul Akbar

Dalam sebuah webinar beberapa waktu lalu, dr. Zicky Yombana Sp.S menyampaikan, serangan stroke di usia produktif dapat terjadi dengan banyak faktor dan permasalahan.

Tidak heran jika stroke dinyatakan sebagai penyebab kematian dan kecacatan nomor 1 di Indonesia.

Seperti diketahui, stroke adalah suatu keadaan sindroma klinis dimana terjadi gangguan aliran darah ke otak; atau berkurang akibat penyumbatan (stroke iskemik), atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik).

Dilansir PortalSulut.Pikiran-Rakyat.com dari kanal YouTube VDVC Health, dr. Zicky Yombana Sp.S mengatakan bahwa gangguan aliran darah ke otak itu terjadi secara mendadak, tidak ada tanda-tanda sama sekali di awal tapi langsung terjadi serangan stroke.

 

Apa saja dampak stroke terhadap saraf?

Dampak stroke bagi saraf, menurut dr. Zicky Yombana Sp.S, tergantung dari daerah otak mana yang terkena stroke, misalnya:

* Apabila terkena stroke di daerah motorik, maka terjadi kelumpuhan;

* Kalau terkena stroke di daerah sensorik, maka terjadi gangguan rasa, kebas, kesemutan, bahkan sakit spontan;

* Jika terkena stroke di daerah memori, maka bisa terjadi lupa mendadak;

* Apabila terkena stroke di saraf bicara, maka bisa terjadi cadel atau pelo.

 

Apa penyebab terjadinya stroke?

Menurut dr. Zicky Yombana Sp.S, faktor resiko stroke dibagi menjadi dua bagian besar:

1. Faktor resiko yang tidak bisa dimodifikasi, terdiri dari:

* faktor genetik, yaitu ada riwayat dari keluarga, entah orang tua, kakek/nenek, om/tante yang mengalami stroke, maka kemungkinan mengalami stroke lebih besar dibandingkan orang yang tidak memiliki resiko keluarga ini;

* Usia, yaitu seiring bertambahnya usia maka kemungkinan terjadinya stroke lebih besar dibanding usia yang lebih muda;

* Jenis kelamin, yaitu jenis kelamin laki-laki lebih besar kemungkinan kena stroke pada usia produktif dibandingkan perempuan;

* Pernah kena stroke, adalah orang yang pernah kena stroke sebelumnya akan lebih besar kemungkinan kena stroke.

 Baca Juga: 50 Link Twibbon HUT RI ke 77 Paling Trending, Cocok Dipasang Sambut Hari Kemerdekaan 17 Agustus 2022

2. Faktor resiko yang bisa dimodifikasi untuk mencegah terjadinya serangan stroke, terdiri dari:

* Hipertensi = bisa diobati;

* Diabetes melitus = bisa dikontrol;

* Kolesterol tinggi = bisa dicegah;

* Merokok

* Minum minuman beralkohol

* Kekentalan darah, dan sebagainya.

 

Bagaimana mencegah faktor resiko stroke yang dapat dimodifikasi?

Untuk mencegah faktor resiko stroke yang bisa dimodifikasi, paling sering adalah lifestyle atau gaya hidup!

Gaya hidup di sini, yaitu:

* Menjaga pola makan

Makan makanan rendah karbohidrat dan rendah lemak, serta usahakan konsumsi buah-buahan cukup banyak, karena tinggi akan serat.

Orang yang memiliki pola makan tidak sehat akan menyebabkan obesitas sentral, yaitu kondisi penumpukan lemak di sekitar abdominal (perut) atau dikenal dengan perut buncit.

Penelitian yang ada menunjukkan bahwa orang dengan obesitas sentral, berpeluang besar terkena serangan stroke.

* Berolahraga

Makanan yang sudah dikonsumsi harus digunakan dan kalori yang berlebih harus dibakar dengan cara berolahraga.

 

Bagaimana orang dengan kolesterol tinggi bisa terkena stroke?

Orang yang memiliki kolesterol tinggi itu rawan terkena stroke, tapi bukan kolesterol yang mendadak.

Kolesterol ini terjadi karena penumpukan atau akumulasi.

Jadi kalau kolesterol yang tinggi dalam jangka waktu lama, akan menyebabkan penumpukan lemak pada dinding pembuluh darah, terutama pembuluh darah yang rusak.

Apabila pembuluh darah rusak ini terjadi penumpukan, lama-lama menutup aliran darah, di sinilah terjadinya stroke.

 Baca Juga: Hajatmu Sulit Untuk Tidak Dikabulkan Jika Ada 1 Kalimat Pamungkas Ini dalam Doa Kata Ustadz Adi Hidayat

Makanan apa yang harus dihindari untuk mencegah risiko stroke?

Makanan yang harus dihindari untuk mencegah resiko stroke, yaitu:

1. Makanan mengandung kadar garam tinggi, karena garam yang tinggi ini akan menyebabkan peningkatan tekanan darah.

Kadar garam tinggi ini sering terdapat pada makanancepat saji, ataupun makanan berpengawet.

Jadi hati-hati meskipun rasanya tidak asin, tapi memiliki kadar garam atau natrium yang tinggi.

2. Makanan tinggi lemak, misalnya makanan-makanan yang mengandung santan, itu bisa menyebabkan kadar kolesterol meningkat.

Namun tentunya kadar kolesterol meningkat saja tidak cukup untuk menyebabkan stroke secara langsung, tapi harus dalam jangka waktu lama dan terjadi kerusakan pembuluh darah karena ada penyebab lainnya.

Itulah beberapa solusi mencegah serangan stroke secara mendadak menurut dr. Zicky Yombana Sp.S.***

Editor: Ralki Sinaulan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah