Network
PORTAL SULUT - Menurut dokter Dewi Widyastuti, berbicara tentang gejala dari kanker getah bening itu biasanya pasien bisa mengalami beberapa tanda-tanda yang biasanya sering dialami.
Seperti demam, awalnya memang kita temukan adanya suatu benjolan-benjolan bisa dimana saja di area sekitar kelenjar getah bening biasanya ada di mana.
Dikutip Chanel YouTube VDVC Health, menurut dr Dewi Widyastuti, penyakit kanker kelenjar getah bening biasanya itu ada pada manusia.
Baca Juga: Masa Sulit Berakhir, 3 Shio Menjelma Jadi Jutawan, menurut Astrologi China
Punya kelenjar getah bening yang normal ya ukurannya sebenarnya hanya kurang dari satu sentimeter.
Sehingga dalam perabaan biasanya bisa tidak teraba atau teraba hanya eh kecil ya ukurannya.
Ketika terjadi suatu pembesaran bisa terasa tidak nyeri maka itu bisa dia terjadi di area mana saja contohnya, di leher yaitu ada beberapa kelenjar getah bening kita yang kita miliki di tubuh manusia.
Kemudian di selangkangan yang tersering atau di area ketiak maksilaris juga bisa terjadi pembesaran tanda-tandanya sendiri atau gejalanya bisa dialami berupa demam-emam yang tidak terlalu tinggi terus-menerus.
Kemudian untuk benjolannya sendiri bisa mengalami rasa nyeri ataupun tidak, kemudian pasien mudah cepat lelah nah semakin hari benjolan ini bisa semakin membesar seiring dengan waktu.
Kemudian tanda-tanda yang lain biasanya memang kita dapatkan satu kelainan dari darah itu sendiri ya maka kita perlu memeriksakan diri lebih lanjut.
Pemeriksaan darah tepi dan lain-lain sebagainya untuk kondisi tertentu, jika ukurannya semakin besar ada beberapa tanda sebenarnya seperti sesak atau kesulitan bernafas suara menjadi parau atau serak ya terutama pada pasien-pasien yang mengalami pembesaran kelenjar getah bening di area leher.
Tergantung lokasi sebenarnya. Nah itu juga bisa merupakan suatu tanda yang membedakan antara kanker kelenjar getah bening dengan kanker tiroid.
Dokter Dewi Widyastuti mengatakan, sebenarnya bisa menilai dari lokasinya dulu, kalau tirai itu diaduk posisinya ditengah maka gambaran klinisnya adalah kadang kala suara parau, serak karena adanya suatu gangguan.
Suara untuk epic kelenjar getah bening biasanya dia di arah yang lebih lateral atau samping, bisa juga terjadi suara yang serak atau parau.
Parau itu tergantung dari sampai organ mana dia menyerang contohnya, apakah memang pita suaranya itu sendiri terkena atau tidak, itu saja yang membedakan penyebab dari kanker getah bening itu sendiri.
Sebenarnya ada beberapa faktor yang mulai dari faktor genetik itu sendiri atau juga faktor lingkungan, faktor lingkungan contohnya seperti apa mungkin konsumsi makanan yang mengandung banyak zat aditif.
Kemudian zat-zat pengawet, kemudian adanya radiasi yang sinar matahari paparan jumlah radiasi yang berlebihan seperti itu itu juga bisa menyebabkan suatu sel bertransformasi.
Untuk faktor lingkungan itu sendiri tidak dipengaruhi oleh polusi. Jadi yang dimaksud dengan faktor lingkungan ini biasanya lebih mengarah kepada paparan paparan terhadap tubuh kita.
Contohnya radiasi yang terlalu banyak sinar matahari, kemudian makanan konsumsi. Untuk polusi udara atau lingkungan yang lain itu tidak tidak termasuk diantaranya.
Baca Juga: Bansos PKH 2022 Tahap 3 Cair Bulan Juli, Berikut Besaran Nominalnya dan Kategori Penerima
Nah yang paling berperan itu adalah transformasi dari sel itu menjadi kearah keganasan cara mengatasi kanker getah bening dari segi medis memang ada beberapa yang paling utama.
Adalah, Apakah memang pasien tersebut kita tentukan lulus tejing nya atau stadiumnya dengan dilakukan pemeriksaan tanya, berupa biopsi dari benjolan itu sendiri.
Setelah dilakukan biopsi kita tentukan jenis selnya apakah termasuk hugging form ataupun non hodgkin lymphoma, maka kita bisa menentukan arah pengobatannya.
Pengobatan ini bisa berupa satu radiasi radioterapi tersebut atau juga bisa dalam bentuk kemoterapi.
Demikianlah penjelasan tentang penyakit kanker getah bening yang diulas dokter Dewi Widyastuti.***
