Network
PORTAL SULUT - Tepung adalah partikel padat yang berbentuk butiran halus atau sangat halus tergantung proses penggilingannya.
Tepung ini biasanya digunakan dalam kebutuhan rumah tangga hingga industri
Tubuh kita sebenarnya tidak terbiasa dengan tepung kata dr. Zaidul Akbar.
Baca Juga: 4 Neptu Weton ini Diprediksi Sukses Sejak Usia 20 Tahun, kata Primbon Jawa
Di Indonesia tidak mengenal tepung terigu, kita hanya mengenal yang namanya tepung non-gluten, tambahnya.
Orang tua kita jaman dulu sudah mengajarkan kita memakan tepung, tetapi dengan berbahan non-gluten.
Seperti memakan ubi jalar, jagung, kentang, yang mengandung tepung tetapi sehat.
Karena untuk mendapatkan tepung terigu pada zaman dahulu tidak semudah sekarang.
“Tepung non-gluten itu apa, ya seperti tepung singkong, tepung ubi garut, tepung barli dan macam-macam masih banyak sekali”, ujar dr. Zaidul Akbar yang dilansir dari kanal YouTube dr. Zaidul Akbar Official dengan judul Apakah Semua Jenis Tepung Berbahaya?.
“Memang tidak semua orang mempunyai gluten intolerance, mangkannya saya mendapat orang-orang yang mempunyai masalah dalam bidang reproduksi,”
Sebagian besarnya kalau saya tanya itu mengkonsumsi tepung-tepungan yang berlebihan apalagi tepung terigu,” ungkapnya.
“Dan ketika itu dihentikan, tubuhnya ternyata bisa dengar sendirinya, apalagi ditambahkan dengan sedikit herbal,” tambahnya.
Berarti kita tidak boleh mengkonsumsi tepung? “Kalo hanya sekedar icip-icip sedikit ya silahkan saja,” ujarnya.
dr. Zaidul akbar lebih menyarankan untuk menghindari tepung yang berbahan terigu, lebih baik untuk mengkonsumsi tepung yang non-gluten.
Tepung non-gluten seperti singkong itu sehat dan bahkan bisa diolah berbagai macam pangan.
Tetapi hanya dengan mengkonsumsi seperlunya saja jangan berlebihan.
Karena sesuatu yang berlebihan itu tidak baik.
“Masalah yang akan timbul dari gluten-gluten tadi banyak, salah satunya seperti autoimun,” ujar dr. Zaidul Akbar.
Baca Juga: Inilah 5 Weton Yang Akan Berubah Menjadi Sukses Serta Kaya Raya Menurut Primbon Jawa
dr. Zaidul Akbar juga menyarankan agar makanan yang mengandung gluten tidak digoreng.
“Bayangkan ketika mengkonsumsi terus menerus tepung yang digoreng, sudah mendapatkan masalah dengan si gluten, plus juga dengan lemak,” ungkapnya.
Digoreng lalu apalagi ditambahkan dengan gula pasir, tak bisa dibayangkan itu apa yang terjadi pada kesehatan nanti.
Intinya kata dr. Zaidul Akbar “back to real food”, kembali ke makanan pangan yang alami, yang tidak banyak pengolahannya makanan asli negeri kita.
“Itu jauh lebih aman untuk diri kita, genetik kita, dan keturunan-keturunan kita nanti,” tutupnya.
Itulah penjelasan dari dr. Zaidul Akbar tentang tepung, semoga bisa bermanfaat.***
