Hasilnya, mereka yang meminum kafein menghabiskan 50 persen lebih banyak uang mereka dan membeli 30 persen lebih banyak barang.
Baca Juga: Inilah 21 Tanaman Hias Cantik yang Banyak Dicari Orang, Harganya dari Puluhan hingga Jutaan Rupiah
Mereka juga membeli lebih banyak barang yang tidak penting, seperti lilin beraroma dan wewangian daripada mereka yang ada di kelompok kontrol.
Para peneliti juga melakukan percobaan di lab, kali ini melibatkan belanja online dan dengan hasil yang serupa.
Dua ratus siswa sekolah bisnis dibagi menjadi dua, satu kelompok mengonsumsi produk berkafein, yang lain menghindari kafein.
Mereka kemudian diminta untuk memilih item mana yang akan mereka beli dari daftar 66 produk.
Para sukarelawan yang memiliki kafein dalam sistem mereka lebih cenderung memilih barang-barang yang dianggap sebagai pembelian impulsif, contoh alat pijat.
Sementara kelompok lain lebih cenderung mendapatkan barang-barang yang lebih praktis, seperti buku catatan.
“Meskipun asupan kafein dalam jumlah sedang dapat memiliki manfaat kesehatan yang positif, ada konsekuensi yang tidak diinginkan dari berkafein saat berbelanja,” kata Profesor Biswas.
"Artinya, konsumen yang mencoba mengendalikan pengeluaran impulsif harus menghindari konsumsi minuman berkafein sebelum berbelanja,” dia menambahkan.