PORTAl SULUT - Setiap hari 15,8 persen populasi dunia mengalami sakit kepala dan kebanyakan terjadi pada perempuan.
Perbandingan yan mencolok adalah migrain. Sakit kepala jenis ini menimpa 17 persen perempuan dan 8,6 persen lelaki.
Faktor yang mendorong risiko sakit kepala pada perempuan ini adalah masalah kesehatan.
Baca Juga: Kemampuan Anda Setara Agen FBI Bila Mampu Mengungkap Jumlah Binatang dalam Gambar Ini
Enam persen perempuan melaporkan bahwa mereka mengalami sakit kepala selama 15 hari atau lebih setiap bulan.
Sementara keluhan sakit kepala yang terjadi pada pria selama periode tersebut hanya 2,9 persen.
Peneliti dari Universitas Sains dan Teknologi Norwegia menyebutkan prevalensi migrain terus meningkat.
"Mungkin terkait dengan perubahan lingkungan, fisik, perilaku atau psikologis," tulis peneliti dikutip PortalSuiut dari Science Alert via PMJ News. Jumat, 15 April 2022..
Ahli epidemiologi dari Universitas Sains dan Teknologi Norwegia merangkum studi terkait sakit kepala epidemiologis berdasarkan data dari tahun 1961 hingga akhir tahun 2020.
Data itu termasuk sakit kepala umum, migrain, dan sakit kepala tegang.