PORTAL SULUT - Akhir-akhir ini, istilah “metaverse" dan "Web 3.0" banyak diperbincangkan di internet oleh netizen.
Meskipun keduanya menunjuk pada visi internet masa depan yang lebih baik, penting bagi kedua konsep tersebut untuk tidak digabungkan.
Atau menjadi sumber perpecahan tentang bagaimana kita ingin terus membangun internet.
Web 3.0 adalah versi internet yang terdesentralisasi berdasarkan blockchain.
Yakni teknologi di balik banyaknya mata uang kripto dan token yang tidak dapat dipertukarkan atau NFT.
Banyak orang berpendapat bahwa platform online saat ini terlalu terpusat dan dikendalikan oleh segelintir perusahaan internet besar seperti Amazon, Apple, Alphabet, dan perusahaan induk Facebook Meta.
Baca Juga: Sejarah dan Legenda Gunung Semeru, dari India Dipindah Menjadi Paku Bumi di Pulau Jawa, Benarkah?
Hal ini sebagaimana dilansir Portalsulut.com dari Instagram @teknologi_id, pada Selasa, 28 Desember 2021.