Vitamin D Dapat Mengobati Covid-19? Berikut Penjelasan dr. Adam Prabata

- 28 November 2021, 18:12 WIB
Ilustrasi Covid-19
Ilustrasi Covid-19 /Pixabay

PORTAL SULUT--Beredar banyak informasi di media sosial mengenai pemberian vitamin D dosis tinggi bisa mencegah atau mengobati Covid-19.

Informasi ini memunculkan sejumlah pertanyaan mengenai apakah vitamin D bisa mencegah atau mengobati Covid-19?.

Ada sejumlah faktor yang mempengaruhi sehingga beredar asumsi mengenai vitamin D bisa mencegah atau mengobati Covid-19.

Baca Juga: Wajib Tahu! Bawang Putih Baik untuk Kesehatan Loh

Seperti dikutip oleh Portal Sulut melalui akun instagram @adamprabata, pada Minggu 28 November 2021, dr. Adam menjelaskan ada sejumlah faktor yang mempengaruhi sehingga beredar asumsi mengenai vitamin D bisa mencegah atau mengobati Covid-19.

Pertama, suplemen vitamin D mampu melindungi dari infeksi saluran napas akut. Kedua, vitamin D memiliki potensi menaikkan dan mengontrol respons imun.

“Faktor ketiga, kadar vitamin D rendah diduga berhubungan dengan peningkatan kasus Covid-19. Suplemen vitamin D diduga dapat melindungi dari Covid-19 dan menurunkan keparahan penyakit,” paparnya.

Sehingga, menurut dr, Adam, vitamin D tidak memiliki bukti ilmiah untuk bisa mencegah atau mengobati Covid-19.

Ia juga menerangkan jumlah AkG (angka kecukupan gizi) yang bisa di kosumsi pada tahap aman.

Baca Juga: 4 Gangguan Kesehatan Jika Terlalu Lama Menatap Layar Komputer

“(AKG) vitamin D harian untuk orang berusia 1-70 tahun adalah 600 IU per hari atau 15 mikrogram per hari. Pada orang yang berusia 70 tahun ada diangka 800 IU per hari atau 20 mikrogram per hari,” jelasnya.

Jika terus megomsumsi vitamin D, kata dia, bisa menimbulkan efek buru diantaranya peningkatan kadar kalsium darah, mual muntah, merasa lemas, nyeri tulang, batu ginjal, dan kerusakan ginjal.

Walaupun ada studi yang menjelaskan megonsumsi vitamin D sampai 10000 IU selama 3 tahun itu aman, tetapi belum adanya studi lebih lanjut yang membuktikan perlu kehati-hatian dalam mengonsumsi vitamin D.

Kesimpulannya, kata dr. Adam, mengonsumsi vitamin D sesuai anjuran yang berlaku. Namun bila merasa kekurangan vitamin segera memeriksakan kesehatan ke dokter.***

Editor: Harry Tri Atmojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah