Kita cenderung menolak untuk mendengar orang dengan pendapat yang tak mendukung ego kita.
“Lebih baik kita mati sambil berdiri daripada hidup sambil berlutut,” baca Fahrudin Faiz.
Penceramah filsafat itu bilang, kalau manusia mesti hidup di atas kakinya sendiri daripada berlutut karena ditaklukkan hal lain.
Dalam hal inilah, menjadi jahat merupakan prasyarat sebelum seseorang menjadi baik. Dan dalam cinta, batas antara baik dan jahat itu bisa setipis lubang jarum.***