Baca Juga: Ini Alasan Sule Bungkam Soal Rumah Tangganya dengan Nathalie Holscher
Syeikh Taqiyuddin Abu Bakar Al-Husaini juga menjelaskan hal tersebut di dalam kitabnya, Kifayatul Akhyar (Hlm. 286, Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, Beirut).
واعلم أنه لا بد للصائم من الإمساك عن المفطرات وهو أنواع : منها الأكل والشرب وإن قل عند العمد وكذا ما في معنى الأكل والضابط أنه يفطر بكل عين وصلت من الظاهر إلى
الباطن في منفذ مفتوح عن قصد مع ذكر الصوم وشرط الباطن أن يكون جوفا وإن كان لا يحيل وهذا هو الصحيح
Artinya: Ketahuilah, seyogyanya orang yang berpuasa itu menahan dirinya dari segala sesuatu yang dapat membatalkan.
Dan itu bermacam-macam, diantaranya adalah makan dan minum dengan sengaja walaupun sedikit.
Begitupun dengan perkara yang dimaknai makan. Kesimpulannya, puasa menjadi batal dengan masuknya suatu benda, dari luar badan ke dalam badan, melalui lubang yang terbuka, dengan sengaja, dan sedar akan puasanya.
Syarat sesuatu disebut ‘bagian dalam badan” ialah ada dalam Jauf (rongga dalam). Walaupun benda yang masuk tak berubah warna dan demikianlah yang sahih.
Berdasarkan 2 penjelasan kitab yang ditulis para ulama tersebut, dapat kita simpulkan bahwa mengorek kuping dapat membatalkan puasa dikarenakan korek kuping dapat menjangkau rongga dalam.