Salah Satu Risiko Alzheimer Ternyata Bisa Dilihat dari Perubahan Selera Humor

19 November 2022, 20:22 WIB
Ilustrasi orang tertawa. Wah, menurut penelitian perubahan selera humor ternyata bisa menunjukkan seseorang berisiko terhadap Alzheimer. /Foto: Pexels/Reafon Gates/

PORTAL SULUT - Wah, menurut penelitian perubahan selera humor ternyata bisa menunjukkan seseorang berisiko terhadap Alzheimer.

Jadi, komedi seperti apa sih yang menunjukkan seseorang berisiko tinggi terkena Alznheimer?

Otak manusia mengalami perubahan karena penuaan, sama seperti bagian tubuh lainnya.

 Baca Juga: Karim Benzema Terancam Tak Main di Laga Perdana Prancis di Piala Dunia, Ini Alternatif Penggantinya

Kebanyakan orang akhirnya menjadi sadar akan beberapa masalah kelambatan berpikir dan memori sporadis.

Namun, kehilangan ingatan yang signifikan, kebingungan, dan perubahan signifikan lainnya dalam fungsi mental seseorang mungkin merupakan gejala kegagalan sel otak.

Ketidakmampuan untuk mengingat pengetahuan yang baru diperoleh adalah tanda awal Alzheimer yang paling umum.

Biasanya, area otak yang berhubungan dengan pembelajaran adalah tempat kelainan Alzheimer pertama kali terwujud.

Penyakit Alzheimer menyebabkan gejala yang semakin parah saat menyebar ke seluruh otak.

Hal tersebut membuat disorientasi, perubahan suasana hati dan perilaku, kebingungan tentang peristiwa dan garis waktu, serta kesulitan berbicara dan berjalan.

 Baca Juga: 2 Cara Sederhana Bakar Lemak Tanpa Ribet, Lakukan di Mana saja Kamu Mau

Peneliti di University College London mengungkapkan orang dengan penyakit Alzheimer lebih cenderung menikmati slapstick daripada bentuk komedi yang lebih rumit.

Peneliti mengumpulkan teman dan keluarga dari 48 orang yang mengidap penyakit tersebut dan mengajukan pertanyaan tentang selera humor orang yang mereka cintai.

Dikutip dari The Sun, dalam penelitian tersebut mereka ditanya apakah kerabat mereka menikmati acara seperti Mr Bean, atau acara yang lebih menyindir seperti South Park.

Kemudian mereka ditanya apakah ada perbedaan humor mereka 15 tahun lalu.

Tidak memiliki filter saat berbicara juga bisa menjadi tanda lain bahwa kondisi tersebut telah berkembang.

Ketika seseorang terkena Alzheimer, kemampuan mereka untuk menyaring apa yang harus dikatakan menjadi kabur.

Itu karena bagian otak yang mengontrol filter internal kita, korteks prefrontal frontal, diketahui menyusut seiring bertambahnya usia, menurut para ahli.

Ini berarti pasien dapat mengatakan atau melakukan hal-hal aneh yang tidak pantas tanpa menyadari bahwa itu salah.

Masyarakat Alzheimer menjelaskan, “Situasi ini bisa sangat membingungkan, menyusahkan, mengejutkan, atau membuat frustrasi bagi seseorang dengan demensia, serta bagi mereka yang dekat dengan mereka.

“Orang dengan demensia mungkin tidak mengerti mengapa perilakunya dianggap tidak pantas. Sangat tidak mungkin mereka sengaja tidak pantas.”***

Editor: Adisumirta

Sumber: The Sun News 18

Tags

Terkini

Terpopuler