10 Komplikasi Diabetes yang Wajib Diwaspadai, Bisa Picu Kematian

1 Juli 2022, 06:35 WIB
Ilustrasi gejala diabetes sejak dini. /Pixabay.com/TessaPhotography.

PORTAL SULUT - Diabetes merupakan penyakit yang memiliki komplikasi (menyebabkan terjadinya penyakit lain) yang paling banyak.

Diabetes meningkatkan risiko terjadinya berbagai penyakit mulai dari penyakit ringan hingga penyakit mematikan.

Hal ini berkaitan dengan kadar gula darah yang tinggi terus menerus sehingga menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah, saraf, mata hingga gigi.

Baca Juga: Manfaat Biji Durian Untuk Kesehatan Menurut dr. Zaidul Akbar, Bisa Juga Dibikin Tempe

Tanpa pengobatan dan penyesuaian gaya hidup, diabetes dapat meningkatkan risiko komplikasi penyakit serius lainnya.

Berikut sederet komplikasi diabetes yang mungkin terjadi jika Anda tidak menjaga kadar gula darah dan menjalani pengobatan dengan baik.

1. Rambut rontok
Rambut rontok mungkin tergolong komplikasi diabetes yang paling ringan. Kerontokan rambut terjadi akibat kerusakan pembuluh darah sehingga aliran darah segar penuh nutrisi ke folikel rambut jadi terhambat. Folikel yang kekurangan nutrisi dan oksigen pada akhirnya melemah dan tidak dapat mendukung pertumbuhan rambut sehat.

Kerontokan akibat penyakit gula ini nantinya bisa menyebabkan kebotakan. Tidak hanya pada rambut di kepala, tapi juga di lengan, kaki, alis, dan bagian tubuh lainnya.

2. Masalah gigi dan mulut
Diabetesi berisiko tinggi menghadapi masalah kesehatan gigi dan mulut. Kadar gula yang terlalu tinggi dapat memicu infeksi dan berbagai masalah pada mulut, termasuk gangguan pada gigi, gusi, serta lidah.

Beberapa masalah gigi dan mulut yang sering dialami oleh para diabetesi meliputi bau mulut, radang gusi (gingivitis), penyakit gusi (periodontitis), mulut kering, hingga candidiasis (infeksi jamur di mulut).

Untuk itu, jangan lupa untuk melakukan perawatan gigi dan mulut bila Anda memiliki diabetes.

3. Kerusakan saraf (neuropati diabetik)
Diabetes dapat menyebabkan kerusakan saraf yang pada kebanyakan kasus, komplikasi diabetes ini menyerang saraf tangan dan kaki.

Baca Juga: Ikan Jenis Ini Memiliki 5 Manfaat Besar Bagi Tubuh, Salah Satunya Untuk Kesehatan Mata

Komplikasi ini menyebabkan mati rasa, atau kesemutan pada jari-jari tangan dan kaki. Gejala lainnya yaitu timbulnya nyeri, kesemutan, kebas atau baal, hingga sensasi terbakar.

Kerusakan saraf juga dapat mempengaruhi saluran pencernaan dan menyebabkan gastroparesis. Gejalanya berupa mual, muntah, dan merasa cepat kenyang saat makan.

4. Kerusakan mata
Komplikasi akibat diabetes juga bisa menyerang saraf mata yang diawali dengan penglihatan yang mulai kabur, terutama jika kadar gula darah sedang tinggi. Kondisi tersebut akan berlangsung lama dan biasanya kembali normal ketika kadar gula darah kembali normal.

Jika hal ini tidak segera ditangani, pembuluh darah kecil yang ada di belakang mata bisa rusak. Selain itu, pembuluh darah ini dapat mengalami perdarahan di bagian tengah mata, yang memicu pertumbuhan jaringan parut atau menyebabkan tekanan tinggi di dalam mata Anda. Retinopati diabetik, Edema makula diabetic, Glaukoma, Katarak diabetik merupakan beberapa gangguan penglihatan akibat diabetes

5. Disfungsi ereksi pada pria dan infeksi jamur vagina pada wanita
Satu dari tiga pria yang terkena diabetes mengalami disfungsi ereksi. Pada wanita, diabetes dapat menimbulkan masalah seks akibat infeksi jamur vagina.

Efek diabetes pada pria, diabetes dapat meningkatkan kemungkinan mengalami disfungsi ereksi atau impotensi. Ketidakmampuan untuk mencapai dan mempertahankan ereksi terjadi akibat adanya kerusakan pada pembuluh darah dan saraf di penis.

Sementara pada wanita, gejala infeksi jamur vagina dapat membuat seks tidak menyenangkan. Infeksi jamur pada organ intim disebabkan oleh ketidakseimbangan bakteri akibat tingginya kadar gula dalam tubuh.

Baca Juga: Inilah 7 Manfaat Rempah Saffron Untuk Kesehatan

6. Penyakit kardiovaskuler
Penyakit diabetes akan meningkatkan risiko terjadinya penyakit kardiovaskular antara lain stroke, serangan jantung dan penyempitan pembuluh darah.

Tingginya kadar glukosa dalam tubuh akan membuat pengerasan pembuluh darah arteri lebih cepat dan akhirnya menghambat sirkulasi darah. Dilansir American Heart Association, penderita diabetes lebih mungkin meninggal karena komplikasi penyakit kardiovaskular yang dialami.

7. Hiperglikemia dan hipoglikemia
Jika diabetesi tidak dapat mengontrol penyakitnya, kadar gula dalam darah bisa melonjak tinggi atau kebalikannya turun sangat rendah. Kondisi nilai gula darah yang terlalu tinggi dari batas normal (bisa mencapai 500 mg/dL) disebut hiperglikemia, sebaliknya jika terlalu rendah (kurang dari 60 mg/dL) dinamakan hipoglikemia.

Jika tidak ditangani dengan baik, keduanya bisa mengancam nyawa karena dapat mengarah pada stroke, koma (mati otak) atau dikenal dengan diabetes koma, dan kematian.

8. Kerusakan ginjal (nefropati diabetik)
Gula darah yang tinggi dapat menyebabkan ginjal bekerja terlalu keras sehingga memicu terjadinya kerusakan pembuluh darah kecil (glomeruli) di ginjal. Lambat laun, pembuluh darah pada ginjal yang rusak dapat menurunkan fungsi ginjal.

Rusaknya ginjal terjadi akibat kadar gula darah yang tinggi merusak pembuluh darah di ginjal yang berfungsi untuk menyaring limbah atau zat sisa pada tubuh. Jika kondisi tersebut dibiarkan dan tidak ditangani dengan segera maka dapat menyebabkan penyakit ginjal akut hingga gagal ginjal.

9. Kaki diabetik (diabetic foot)
Diabetes juga dapat menyerang saraf kaki atau biasa disebut kaki diabetik. Dalam kasus yang serius, luka ketika diabetes bahkan bisa membuat kaki diamputasi. Komplikasi diabetes ini terjadi karena tingginya kadar gula darah dapat menghambat sirkulasi darah ke bagian kaki serta kerusakan saraf kaki.
Akibatnya sel-sel kaki kesulitan untuk memperbaiki jaringan dan saraf yang rusak. Selain itu, kerusakan saraf pada kaki diabetik juga dapat menyebabkan mati rasa atau sensasi kebas di bagian kaki.

10. Ketoasidosis diabetik
Ini merupakan komplikasi paling serius yang bisa menyebabkan diabetes koma atau bahkan kematian. Dilansir American Diabetes Association, ketoasidosis lebih sering terjadi pada orang dengan diabetes tipe 1.

Ketoasidosis diabetik terjadi ketika sel-sel tubuh tidak mendapatkan glukosa yang dibutuhkan untuk menghasilkan energi, sehingga terjadi pembakaran lemak yang menghasilkan ketones.
Jika tidak segera mendapat penanganan medis, kondisi ini dapat menimbulkan penumpukan zat asam yang berbahaya di dalam darah, sehingga menyebabkan dehidrasi, koma, sesak napas, atau bahkan kematian.

Diabetes memang tidak dapat disembuhkan, tapi Sobat Sehatku bisa mengelola gejala dan mencegah komplikasinya. Kuncinya adalah rutin melakukan pemeriksaan ke dokter dan minum obat, mengubah pola hidup menjadi lebih sehat, dan menghindari pantangan diabetes.

Semoga artikel ini bermanfaat.***

Editor: Harry Tri Atmojo

Tags

Terkini

Terpopuler