Jika Tak Ingin Habiskan Duit untuk Barang Tak Penting, Jangan Minum Kopi Sebelum Masuk Mal

23 Juni 2022, 09:26 WIB
Ilustrasi - KAFEIN bisa membuat perilaku impulsif saat belanja. /Pexels

PORTAL SULUT - Kamu sebaiknya jangan masuk mal atau buka situs belanja daring sehabis minum kopi, bisa-bisa keranjingan belanja yang tidak perlu.

Sebuah penelitian menemukan, mereka yang mengonsumsi produk kafein lebih cenderung membeli barang-barang secara impulsif.

Dengan kata lain, mereka yang minum produk kafein, seperti kopi, cenderung membeli barang yang kemudian mereka sesali karena tidak ada faedahnya.

Baca Juga: 7 Tanda Anda Tumbuh Sebagai Anak yang Terlalu Mandiri dan Pengaruhnya Saat Dewasa

Produk kafein tersebut bukan hanya kopi, tapi juga teh, soda, dan minuman berenergi.

Kamu mungkin bertanya-tanya, mengapa hal tersebut bisa terjadi. Profesor Dipayan Biswas, peneliti dari University of South Florida menjelaskannya.

“Kafein, sebagai stimulan yang kuat, melepaskan dopamin di otak, yang menggairahkan pikiran dan tubuh,” kata Profesor Biswas.

"Ini mengarah ke keadaan energik yang lebih tinggi, yang pada gilirannya meningkatkan impulsif dan menurunkan kontrol diri," sambung dia.

Mengutip laporan ZME Science, peneliti melakukan penelitian mereka di dua mal di Prancis dan Spanyol. Selain itu, ada juga partisipan secara online.

Sebanyak 300 pengunjung mal diberi kopi sebelum mereka masuk dan mereka diminta untuk menunjukkan kuitansi kepada peneliti ketika keluar dari mal.

Setengah dari peserta itu diberi secangkir kopi yang mengandung sekitar 100 mg kafein, sementara kelompok kontrol diberi kopi tanpa kafein.

Hasilnya, mereka yang meminum kafein menghabiskan 50 persen lebih banyak uang mereka dan membeli 30 persen lebih banyak barang.

Baca Juga: Inilah 21 Tanaman Hias Cantik yang Banyak Dicari Orang, Harganya dari Puluhan hingga Jutaan Rupiah

Mereka juga membeli lebih banyak barang yang tidak penting, seperti lilin beraroma dan wewangian daripada mereka yang ada di kelompok kontrol.

Para peneliti juga melakukan percobaan di lab, kali ini melibatkan belanja online dan dengan hasil yang serupa.

Dua ratus siswa sekolah bisnis dibagi menjadi dua, satu kelompok mengonsumsi produk berkafein, yang lain menghindari kafein.

Mereka kemudian diminta untuk memilih item mana yang akan mereka beli dari daftar 66 produk.

Para sukarelawan yang memiliki kafein dalam sistem mereka lebih cenderung memilih barang-barang yang dianggap sebagai pembelian impulsif, contoh alat pijat.

Sementara kelompok lain lebih cenderung mendapatkan barang-barang yang lebih praktis, seperti buku catatan.

“Meskipun asupan kafein dalam jumlah sedang dapat memiliki manfaat kesehatan yang positif, ada konsekuensi yang tidak diinginkan dari berkafein saat berbelanja,” kata Profesor Biswas.

"Artinya, konsumen yang mencoba mengendalikan pengeluaran impulsif harus menghindari konsumsi minuman berkafein sebelum berbelanja,” dia menambahkan.

Temuan diterbitkan di Journal of Marketing.***

Editor: Adisumirta

Sumber: ZME Science

Tags

Terkini

Terpopuler