Kepala Desa Komus II di Bolmut Ini Miliki Rumah Sederhana

- 11 September 2020, 09:53 WIB
Rumah Esra Namangge (55) Tampak Rumahnya saat dikunjungi. (Foto Satran Pahu)
Rumah Esra Namangge (55) Tampak Rumahnya saat dikunjungi. (Foto Satran Pahu) /

 

 

 


PORTAL SULUT -Banyak berdoa kepada tuhan. Pesan Esra Namangge (55) saat wawancara saya terhadap dirinya akan segera berakhir.

 

Esra Namangge adalah kepala desa atau sangadi di desa Komus II, Kecamatan Kaidipang. Sebenarnya saya berkeinginan mewancarai di rumahnya. Tapi, karena dirinya sedang melaksanakan rapat dikantor desa, saya harus ke kantor desa. Bertemu dengannya.



Sebelum ke kantor desa. Saya masih sempat singgah di rumahnya. Dekat jalan trans Sulawesi. Saya kaget melihat rumah kepala desa Komus II ini. Tampak tak seperti rumah kepala desa lainnya di Indonesia. Lantai tanah. Disekelilingnya ada beberapa tanaman bunga. 

 

Dalam kesempatan tersebut, dirinya berbagi cerita saat terpilih menjadi kepala desa Komus II. "Saat itu masyarakat pada tahun 2007/2008 menawarkan kepada saya maju mendaftar menjadi kepala desa. Tapi saya sampaikan tanya sama istri saya. Apapun jawaban istri saya, pasti saya ikut,"jelasnya.

 

"Tawaran pertama istri saya menolak. Tapi kemudian masyarakat datang kembali. Dan saya katakan lagi tanya kepada istri saya. Sebenarnya istri saya sudah menyampaikan ada beberapa alasan dirinya (istri saya) menolak saya menjadi sangadi, termasuk rumah kami ini tidak layak jadi rumah sangadi jika terpilih,"ungkap Namangge.

 

"Rumah kami saat menikah ukurannya hanya 4x3, itupun milik kaka saya. Tapi dengan berbagai penjelasan istri saya mau menerima saya menjadi calon sangadi. Saat itu ada empat yang mendaftar, tapi yang ikut pemilihan hanya dua orang salah satunya saya,"beber sangadi dua periode ini.


Esra Namangge (55) Saat Diwawancarai  (Foto Satran Pahu)
Esra Namangge (55) Saat Diwawancarai (Foto Satran Pahu)

Saat malam hari dimana besok pemilihan, banyak keluarga datang menawarkan untuk buat kegiatan seperti acara. "Tapi saya menolak. Bahkan saya sampaikan kepada istri saya matikan saja lampu rumah, agar tidak ada yang datang lagi pada malam menjelang pemilihan,"tuturnya.

 

Lanjutnya, ke esokan harinya dirinya terpilih menjadi kepala desa. "Saat pulang ke rumah banyak masyarakat yang datang. Karena bingung makan apa, saya sampaikan ke istri masak saja mie, kita makan mie,"ujarnya.

 

"Selama pilsang periode pertama saya tidak kampanye. Hanya berdoa pada tuhan. Karena sebenarnya sebelum terpilih dan dilantik pada tahun 2008 saya pernah mencalonkan diri jadi sangadi tapi tidak terpilih,"tambahnya.

 

"Saat tidak terpilih pada saat itu kecewa pasti. Karena semua manusia pasti ada rasa kecewa. Tapi jangan nampakaan apalagi kepada yang mendukung kita,"ujarnya.

 

Pada pelantikan sangadi periode pertama. Menurut Esra dirinya meminjam baju pelantikan. "Termasuk buat istri saya. Saat itu yang melantik pak Makagansa (Plt Bupati Bolmut). Dan saat acara syukuran semuanya dari masyarakat ikan dan beras,"bebernya.

 

Setelah beberapa hari setelah pelantikan sangadi dari organisasi gereja dan masyarakat datang membuat rumah. "Memang keinginan kami sebenarnya rumah hanya bertambah luas sedikit dari sebelumnya. Nah jadilah rumah seperti saat ini, dan ada beberapa bagian rumah yang saya kerjakan,"ujar kades yang memimpin 143 Kepala Keluarga (KK) di desa Komus II ini.

 

Setelah maju pada periode ke dua pencalonan sangadi. "Masyarakat tau kalau diri saya maju pencalonan sangadi nanti saat pendaftaran,"bebernya.

 

Pencalonan ke dua sangadi, pada saat itu ada dua calon lagi. "Termasuk saya. Tapi saya saat itu tetap berdoa kepada  tuhan dua calon sesuai pandangan manusia yang terbaik. Tapi diantara dua calon mana tuhan yang pilih untuk terbaik. Itu doa saya saat maju sebagai calon sangadi pada periode ke dua,"tambah pria yang memiliki dua anak perempuan ini satu di akper Rumkit Manado dan satu lagi di Kopandakan Yadika.



"Pada pemerintahan Saya selalu menyampaikan kepada teman-teman perangkat desa jika ada sorotan kepada kita jangan pandang itu negatif, tapi pandanglah dengan positif. Dan lebih kita memperbaiki lagi. Bukan pemimpin kalau tidak ada tantangan,"tuturnya yang segera berakhir periode jabatan sangadi tahun ini.

 

Editor: Fandri Mamonto


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah