Network
PORTAL SULUT - Desa Purworejo yang bertempat di Kecamatan Modayag, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Sulawesi Utara ini, merupakan Desa yang memiliki penduduk mayoritas bersuku Jawa.
Memiliki kultur sosial yang unik, juga memiliki beberapa makanan khas yang begitu nikmat.
Kali ini, Portal Sulut merangkum beberapa makanan dan jajanan khas dari Desa Purworejo.
- Blendrang
Sekilas terlihat seperti sayur campur pada umumnya. Namun, yang membuat beda dari makanan ini adalah kuahnya yang gurih dan pedas, dan juga isiannya yang berupa campuran sayur-mayur, daging, ikan, tempe dan juga ayam.
Konon katanya, makanan ini lebih nikmat apabila sudah dipanaskan.
Baca Juga: Sekilas Terlihat Serupa, Gado-Gado, Ketoprak, Batagor dan Lainnya Ternyata Berbeda
- Cenil, Kicak dan Ireng-ireng
Kudapan khas Desa Purworejo ini sering ditemui di tiap Malam Minggu atau di pagi hari minggu di Pasar Desa Purworejo.
Cenil, kicak dan ireng-ireng merupakan makanan olahan dari ubi, yang dikukus, kemudian disirami dengan parutan kelapa dan juga saus gula merah.
- Gethuk
Makanan yang berbahan dasar ubi yang diparut ini adalah makanan yang memiliki cita rasa khas yang lebut manis dan juga gurih.
Tampilannya juga menarik karena berwarna-warni. Makanan ini juga seringkali dimodernisasi dibuat menjadi gethuk dengan rasa buah atau coklat dan keju.
- Dongklak
Makanan berkuah khas Purworejo berbahan dasar tulang sapi. Direbus dan diolah dengan rempah-rempah, sangat cocok dimakan ketika musim hujan dengan nasi hangat.
Pastinya bagi yang sudah pernah makan makanan ini, akan mengaku kalau sekali makan tak cukup hanya satu porsi.
- Pecel dan Kulop
Dengan bahan dasar sayur-mayur yang direbus, kemudian disirami dengan bumbu sambel kacang.
Memang sekilas sedikit mirip dengan gado-gado atau makanan sebagainya, tapi sebenarnya makanan ini berbeda cara penyajiannya dengan gado-gado itu sendiri.
Itulah makanan-makanan khas Purworejo. Makanan-makanan tersebut kebanyakan merupakan makanan asli Jawa, namun dicocokkan sedemikian rupa karena sudah para penduduk juga sudah sedikit terpengaruh budaya Mongondow.***
