Dalam Syariat Islam, Bolehkah Membunuh Begal Jika Keadaan Terdesak? Begini Kata Ustadz Khalid Basalamah

- 16 April 2022, 21:29 WIB
Ustadz Khalid Basalamah
Ustadz Khalid Basalamah /YouTube Lentera Islam

PORTAL SULUT - Baru-baru ini, masyarakat Indonesia dihebohkan dengan berita tentang penetapan tersangka kepada Amaq Santi oleh Kepolisian Resor Lombok Tengah.

Bagaimana tidak, Amaq Santi adalah seorang korban begal yang malah akhirnya ditetapkan sebagai tersangka karena membunuh dua orang begal yang hendak merampas motor miliknya.

Masyarakat dan aktivis kemudian melakukan protes di Mapolres Lombok Tengah, meminta Amaq Santri dibebaskan dari status tersangka.

Baca Juga: Apa Boleh Melakukan Variasi Posisi Saat Berhubungan Suami Istri? Begini Kata Ustadz Khalid Basalamah

Ini karena kasus tersebut dinilai sebagai upaya pembelaan diri Amaq Santri dari serangan 4 orang begal yang mengancam nyawanya.

Saat kejadian, para begal ingin merampas harta Amaq Santri yang berupa sepeda motor dengan menodongkan senjata tajam.

Tak hanya diam saja, Amaq Santri melakukan perlawanan sebagai upaya pembelaan diri, yang kemudian menewaskan dua orang anggota begal tersebut.

Lantas, bagaimanakah Syariat Islam memandang kasus ini?

Dilansir Portalsulut.com dari kanal YouTube Muda Mengaji pada Sabtu 16 April 2022 dengan judul 'Jangan takut MELAWAN BEGAL - Ustadz Khalid Basalamah' yang diunggah pada 22 Mei 2018.

Dalam ceramahnya, Ustadz Khalid Basalamah memberikan penjelasannya terkait dengan kasus yang sedang viral ini.

Membunuh begal, perampok atau penjahat karena upaya membela diri diperbolehkan dalam Syariat Islam, bahkan sangat dianjurkan sebagai bentuk pembelaan terhadap kebenaran.

Baca Juga: Rezeki Jadi Sempit Bila Kamu Masih Melakukan 1 Kebiasaan Ini, Buya Yahya: Apalagi Setelah Subuh

Ustadz Khalid Basalamah kemudian menjelaskan salah satu hadits Rasulullah SAW yang menjelaskan tentang hukum melakukan perlawanan terhadap orang yang ingin merampas harta kita.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa ada seseorang yang menghadap Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia berkata, “Wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu jika ada seseorang yang mendatangiku dan ingin merampas hartaku?”

Beliau bersabda, “Jangan kau beri padanya.”

Ia bertanya lagi, “Bagaimana pendapatmu jika ia ingin membunuhku?”

Beliau bersabda, “Bunuhlah dia.”

“Bagaimana jika ia malah membunuhku?” Ia balik bertanya.

“Engkau dicatat syahid,” jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

“Bagaimana jika aku yang membunuhnya?” Ia bertanya kembali.

“Ia yang di neraka,” jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. (HR. Muslim no. 140).

Ia juga menjelaskan jika berhadapan dengan musuh supaya berani selalu beranggapan bahwa surga sudah didepan mata.

Baca Juga: Inilah Ciri Orang Yang Sulit Dihasut Jin Kata Ustadz Abdul Somad

"Berhadapan sama musuh teman-teman, senyum dan ucapkan dengan jiwa supaya berani, bahwa surga didepan mata" ujar Ustadz Khalid Basalamah.

"Itu merupakan kalimat motivasi" lanjutnya.

Menurut Ustadz Khalid Basalamah, hadits tersebut sebagai pertanda bahwa umat muslim tidak boleh jadi pengecut.

“Hadits Rasululah SAW ini menandakan kita tidak boleh jadi pengecut. Harus pemberani,” terang Ustadz Khalid.

“Kalau sudah kebenaran, bela walaupun terbunuh. Dan yakinlah teman-teman sekalian kita tidak akan pernah mati kecuali ajal datang,” tutup Ustadz Khalid Basalamah.***

Editor: Harry Tri Atmojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah