PORTAL SULUT - Sulawesi Utara, sebagai provinsi yang bermayoritas penduduk bersuku Minahasa, memiliki keunikan dalam bidang kulinernya.
Keunikan tersebut adalah makanan khas Suku Minahasa yang bisa dibilang merupakan makanan yang tergolong ekstrim.
Apa saja makanan-makanan ekstrim tersebut? Berikut Portal Sulut merangkum Makanan Ekstrim Khas Minahasa, Sulawesi Utara.
- Babi Putar
Sudah menjadi rahasia umum, Babi Putar merupakan makanan khas daerah Minahasa yang selalu tersedia di rumah makan Khas Minahasa.
Daging babi yang ditusuk dengan bambu atau besi panjang, yang kemudian dipanggang dan diputar di atas api. Biasanya di bagian dalam babi putar, akan diisi dengan rempah-rempah khas Minahasa.
Baca Juga: Kuliner dan Jajanan Khas Desa Purworejo, Desa Mayoritas Jawa di Bolaang Mongondow Timur (Boltim)
- Paniki
Paniki, atau lebih dikenal secara umum sebagai kelelawar, merupakan hewan yang umum ditemukan di berbagai rumah makan khas Minahasa. Biasanya daging kelelawar dimasak dengan cara dibakar, digoreng atau juga diwoku.
- Ikan RW/ Daging Anjing
Meski masih menjadi kontroversi bagi beberapa komunitas pecinta hewan, namun itu tak menghalangi para masyarakat yang sering mengkonsumsi daging anjing.
Daging RW sendiri berarti rintek wu'uk, yaitu daging anjing yang dipotong kecil-kecil dan kemudian dimasak dengan rempah pedas.
- Ikan Patola/ Ular Python
Ikan Patola, atau ular python, merupakan hidangan yang sudah lumrah dijual terutama di daerah Minahasa dan sekitarnya. Daging ular yang dipotong sebesar kepalan tangan kemudian dimasak sedemikian rupa dengan bumbu khas Minahasa.
- Tikus Hutan
Tikus hutan, bagi teman-teman saya yang pernah mengkonsumsinya, merupakan makanan yang katanya sangat enak. Bahkan lebih enak dari daging ayam sendiri.
Biasanya daging tikus hutan dikonsumsi dengan cara dibakar, atau dimasak dengan bumbu rica-rica.
Itulah dia makanan ekstrim khas Minahasa yang tersedia di berbagai rumah makan khas Minahasa. Bagaimana teman-teman pecinta kuliner? Tertarik atau penasaran mencobanya?***