PORTAL SULUT - Jagad media sosial (medsos) heboh dengan postingan video facebook bernama Cristofel Tumalun Kamis 29 Juli 2021.
Dalam postingannya ia meminta keadilan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan bapak Kapolri, terkait pengumuman kelulusan Bintara Polres Minahasa Selatan yang sebelumnya atas nama Rafael Malalangi dinyatakan lulus melalui hasil pengumuman secara online.
Namun ia menerima kembali surat dari Polres Minsel yang menyatakan bahwa Rafael tidak lulus.
Baca Juga: Viral, Gegara Tak Pakai Masker, Tukang Bangunan Dikeluarkan dari Proyek, Netizen Geram
Video berdurasi 1:48 menit ini menunjukkan keluarga Rafael Malalangi bersama Rafael yang menggunakan stelan batik beserta kartu peserta tes dan meminta keadilan atas kelulusan sebelumnya.
Salah satu keluarga sambil menggunakan masker mengatakan, mohon kepada Presiden dan Kapolri.
"Kami ingin menyampaikan permohonan terkait anak kami yang telah mengikuti tes penerimaan bintara polri 22 Juli 2021, saat pengumuman dan disiarkan live streaming yang disaksikan oleh masyarakat di Kampung menjadi satu kebanggaan bagi kami keluarga, kami langsung membuat ibadah syukur.," keluhnya.
Baca Juga: VIRAL! Video di RSUD Bekasi Alami Lonjakan Pasien, Ada yang Berbaring di Aspal hingga Bak Mobil
"Tapi 29 Juli kami menerima surat bahwa anak kami tidak lulus dan sudah diganti orang lain. apakah ini adil pak?," ujarnya lagi.
Lebih lanjut ia mengatakan, kami orang susah, kami butuh keadilan, kami mohon kepada Presiden dan Kapolri agar anak kami bisa ikut pendidikan.
"Kami meminta keadilan untuk anak kami," keluhnya
Dalam postingan juga menyertakan pengumuman kelulusan Rafael Malalangi, lulus di Polres Minsel dengan rangking 22 dari jumlah kuota yang diterima sebanyak 22 orang. Namun pada hasil pengumuman kedua nama Rafael tidak ada lagi, bahkan ada nama baru pada urutan ke 22.
Video yang diposting Cristofel Tumalun ini sudah dibagikan lebih dari 7000 kali.
Sementara itu anggota DPR RI Hillary Brigitta Lasut dalam akun instagram resmi @hillarybrigitta langsung menyampaikannya permasalahan tersebut kepada Kapolri melalui whatsapp dengan isi chat :
"Dimohon perhatian pak Kapolri terkait hal ini, untuk mencegah permainan oknum tertentu merusak citra baik Polri dan Polda Sulut dihadapan masyarakat Sulawesi Utara. Masyarakat tidak percaya kalau sudah lulus secara nasional dan di sebarkan di live streaming tapi tiba-tiba di gantikan dengan alasan teknis, Diharapkan tentunya hasil dapat merujuk kepada hasil pengumuman sebenarnya"
"Kami menunggu balasan resmi yang benar langsung dari Kapolri Listyo Sigit semoga segera mendapat kabar," tutup Hillary.***