Mengapa Masyarakat Jawa Menganggap Bulan Suro sebagai Bulan yang Sakral? Ternyata ini Jawabannya

- 16 Juli 2023, 06:01 WIB
Mengapa Masyarakat Jawa Menganggap Bulan Suro sebagai Bulan yang Sakral? Ternyata ini Jawabannya
Mengapa Masyarakat Jawa Menganggap Bulan Suro sebagai Bulan yang Sakral? Ternyata ini Jawabannya /pexels.com/Alex Fu

Sultan Agung menyatakan pada malam awal tahun baru untuk prihatin, tidak melakukan sesuka hatinya dan tidak ada pesta. Orang harus diasingkan dan mendekatkan diri kepada Tuhan.

Sebagai penghormatan kepada para leluhur, pada malam yang sama semua pusaka harus dicuci, dibersihkan, bersamaan dengan kehidupan spiritual yang disucikan.

Dari sinilah orang Jawa percaya bahwa malam 1 Suro adalah malam yang sakral. Dan dari sini pula, malam 1 Suro menjadi waktu pertemuan antara dunia manusia dan dunia gaib, karena pusaka dimandikan dan didoakan kembali.

Selanjutnya pertemuan dua dunia itu akhirnya ditakuti oleh masyarakat, orang Jawa percaya, bahwa ketakutan adalah sanksi magis jika tidak berbuat baik selama setahun terakhir.

Selain itu juga beredar cerita lainnya alasan bulan Suro dianggap sakral.

Masyarakat Jawa menyakini bahwa bulan Suro terkait dengan penguasa laut Selatan, yaitu Ratu Kidul.

Masyarakat biasanya menggelar upacara labuhan dan melarung barang-barang berharga dan sesajen ke laut di Parangkusumo.

Melansir dari kratonjogja.id, Parangkusumo merupakan tempat Panembahan Senopati memohon petunjuk kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar menjadi pemimpin yang baik.

Baca Juga: Jangan Disepelekan Inilah Pantangan yang Tidak Boleh Dilanggar di Bulan Suro Menurut Para Tetua Jawa

Konon, Senopati Ing Alaga tersebut bertemu dengan Kanjeng Ratu Kidul yang akhirnya turut membantu Senopati dan keturunannya.

Halaman:

Editor: Harry Tri Atmojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah