Mengapa Masyarakat Jawa Menganggap Bulan Suro sebagai Bulan yang Sakral? Ternyata ini Jawabannya

- 16 Juli 2023, 06:01 WIB
Mengapa Masyarakat Jawa Menganggap Bulan Suro sebagai Bulan yang Sakral? Ternyata ini Jawabannya
Mengapa Masyarakat Jawa Menganggap Bulan Suro sebagai Bulan yang Sakral? Ternyata ini Jawabannya /pexels.com/Alex Fu

Dia menulis bahwa keraton cangkang mengadakan upacara dan ritual dalam memperingati hari-hari penting tertentu, dan terus diturunkan, kemudian diturunkan dari generasi ke generasi.

Berbeda dengan sekarang, malam 1 Suro oleh Keraton Yogyakarta dan Kasunanan Surakara justru dianggap sebagai malam suci dan bulan penuh rahmat.

Bulan Suro adalah waktu yang tepat untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dengan membersihkan diri dari hawa nafsu melalui tirakat, lelaku, atau refleksi diri. Salah satunya adalah pengamanan selama seminggu penuh tanpa henti.

Prapto Yuwono, dosen Sastra Jawa Universitas Indonesia, menjelaskan mengapa malam 1 Suro dianggap menakutkan. Menurutnya, inilah dampak politik budaya dari Sultan Agung Kerajaan Mataram Islam.

Kalender Jawa-Islam dibuat oleh Sultan Agung dengan pembaruan penanggalan Saka dari agama Hindu dan penanggalan Hijriah dari Islam.

Pada tahun 1628-1629, pasukan Mataram yang dipimpin oleh Sultan Agung gagal menyerang VOC di Batavia.

Setelah dievaluasi, ternyata salah satu penyebabnya adalah pasukan Mataram yang terpecah menjadi berbagai aliran siring dengan masifnya Islam di Jawa. Hal ini membuat pasukan Mataram tidak solid yang berujung pada kekalahan mereka melawan VOC.

Dalam upaya menyatukan kembali rakyat dan pasukan di bawah panji Kerajaan Mataram Islam, Sultan Agung akhirnya menciptakan sistem penanggalan baru yang dikenal dengan penanggalan Jawa.

Baca Juga: Bahaya Mengintai! 3 Weton Ini Harus Berhati-hati di Malam Satu Suro 2023, Lakukan Hal Ini Agar Selamat!

Dia menciptakan tahun baru yang menggabungkan tahun Saka Hindu dan tahun Hijriah Islam dengan harapan bahwa semua rasa sakit dari dua kekalahan berturut-turut melawan VOC di Batavia akan hilang.

Halaman:

Editor: Harry Tri Atmojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah