Network
PORTAL SULUT – Dalam Primbon Jawa Khodam bisa diwariskan oleh leluhur kepada anak, cucu atau keturunannya.
Dalam kepercayaan Jawa kuno terdapat Jin Khodam yang bertugas mendampingi manusia selama hidupnya.
Jin Khodam ini dipercaya diwariskan dari leluhur yang mendalami ilmu spiritual tertentu, dan membuat perjanjian dengan jin yang akan mendampinginya.
Baca Juga: Boleh Mandi Malam Tapi Jangan Sering-Sering! Ketahuilah Resikonya
Jin Khodam akan terus mendampingi mereka yang sudah membuat dan memiliki perjanjian, bahkan ketika orang itu meninggal.
Jin Khodam ini pun akan tetap terus mendampingi keturunan orang tersebut.
Di dalam buku Primbon Jawa disebutkan bahwa orang yang didampingi oleh jin Khodam ini biasanya memiliki ciri-ciri khusus.
Berikut ciri-ciri khusus orang yang didampingi jin Khodam leluhur seperti dikutip dari channel Youtube, nusantarago.
Dejavu
Ini adalah kondisi dimana seseorang seakan-akan pernah mengalami suatu peristiwa atau keadaan yang sama.
Dan itu ternyata tidak hanya sekali. Mereka beberapa kali akan mengalami kejadian seperti itu.
Memiliki tanda khusus pada anggota tubuhnya
Seseorang yang didampingi Jin Khodam leluhur biasanya memiliki tanda lahir khusus, yang membedakan dirinya dari saudaranya ataupun orang lain.
Pada umumnya punya, tanda khusus pada tubuh bisa menjadi salah satu tanda bahwa ia didampingi Khodam leluhur.
Ketika lahir biasanya sudah memiliki tanda khusus seperti tompel atau toh. Tanda tersebut biasanya muncul di punggung, pantat dan bagian tubuh lainnya.
Tanda khusus ini pun tentu saja berbeda dengan yang dimiliki oleh orang lain.
Baca Juga: 8 Weton ini Disayang Eyang Semar, Inilah Rahasianya
Tutur Katanya sangat dewasa
Tutur kata dan bahasanya sangat dewasa, bahkan melebihi dari usianya.
Mereka didampingi Khodam leluhur cenderung berbicara seperti orang tua, namun ketika berbicara seperti itu mereka tidak menyadarinya.
Misalnya saja, suka berbicara hal-hal gaib, spiritual dan sebagainya. Dan hal ini dilakukan tanpa ada yang mengajari ataupun membimbingnya.
Menjunjung tinggi keluarga
Mereka yang didampingi Khodam leluhur biasanya akan menjunjung tinggi nama keluarganya. Menjaga rahasia keluarga dan menghormati para leluhurnya.
Pola Pikir lebih dewasa
Bagi orang yang didampingi oleh Khodam leluhur biasanya pola pikirnya lebih dewasa atau melebihi usia mereka.
Tidak hanya pola pikir, melainkan juga ucapan, tingkah lakunya hingga gaya pakaiannya lebih tua dari usia yang seharusnya.
Baca Juga: Ini Cara Dapatkan Tambahan Bantuan Rp4,2 Juta untuk Penerima BSU 2022, Daftar di Link Ini
Memiliki kepekaan batin yang tinggi
Adapun ciri lain orang yang didampingi Khodam leluhur yaitu mempunyai kepekaan batin semenjak mereka lahir.
Terkadang mereka bisa melihat hal-hal yang sifatnya baik dan seringkali merasakan ada sesuatu hal gaib yang melintas dihadapannya.
Mereka merasakannya dan bahkan mereka juga akan dapat melihatnya, meskipun melihat sesuatu yang gaib tersebut tidak secara jelas dan nyata, namun hanya secara samar.
Orang yang memiliki Khodam pendamping biasanya akan selalu merasakan ada sesuatu yang aneh yang ada di dekatnya.
Misalkan saja merasakan ada orang yang duduk atau berdiri di sekitar mereka. Padahal kenyataannya tidak ada siapa-siapa.
Tertarik mendengar cerita masa lalu
Mereka juga memiliki ketertarikan dan hobi untuk mendengar atau membaca cerita tentang masa lalu.
Misalnya saja, tertarik dengan kisah-kisah tentang kerajaan ataupun cerita masa lalu, tanpa dia menyadarinya.
Baca Juga: Pantas Jadi Penakluk Wanita, 7 Weton Pria Ini Punya Ajian Tersembunyi
Kemampuan melihat masa lalu
Ciri lainnya adalah mereka memiliki kemampuan untuk melihat masa lalu.
Orangnya didampingi Khodam leluhur biasanya bisa melihat masa lalu, baik masa lalu seseorang, lokasi, rumah ataupun masa lalu dari sebuah benda kata Primbon Jawa.
Dan mereka pun juga bisa bercerita tentang kejadian-kejadian pada masa lampau seperti 50 tahun sampai 100 tahun yang lalu, tergantung dari kehidupan leluhur yang dampingi oleh Khodam tersebut.
Ucapannya sering menjadi kenyataan
Ciri lainya adalah apa yang dikatakannya sering menjadi kenyataan. Walaupun ucapannya terkadang asal saja kata Primbon Jawa.
Dan hal ini pun terjadi terkadang tanpa keinginan dari mereka yang telah didampingi oleh Kodam para leluhurnya.***
