Pasangan Weton Ini Disarankan tak Menikah, Bisa Berakibat Fatal Kata Primbon Jawa

- 28 Juni 2022, 19:37 WIB
Ilustrasi. Weton yang dilarang menikah menurut Primbon Jawa
Ilustrasi. Weton yang dilarang menikah menurut Primbon Jawa /Javaistan/Pixabay/

PORTAL SULUT – Menurut perhitungan Primbon Jawa pasangan weton ini sebaiknya tidak menikah.

Berdasarkan perhitungan dalam kitab Primbon Jawa, jika dipaksakan menikah bisa berakibat fatal.

Weton atau hari kelahiran seseorang dalam Primbon Jawa biasa digunakan untuk melihat nasib baik, peruntungan rezeki hingga jodoh.

Baca Juga: Kata Primbon Jawa Perilaku Kucing Ini Bisa Jadi Tanda Pemiliknya akan Dapat Rezeki Berlimpah

Oleh karena itu, sebagian masyarakat Jawa sering menggunakan weton untuk menghitung kecocokan sebuah pasangan.

Lewat perhitungan weton kita dapat melihat karakter dan watak seseorang. Dari situlah kita bisa menakar kecocokannya. Apakah bisa membina rumah tangga dengan baik atau akan berakhir dengan perceraian.

Berikut daftar weton yang dilarang menikah menurut Primbon Jawa seperti dikutip dari channel Youtube, Primbon Jawa 1000.

 

Weton dengan Jumlah Neptu 25

Menurut Primbon Jawa weton dengan jumlah neptu 25, dilarang untuk menikah, karena mereka mempunyai karakter yang sulit disatukan.

Adapun beberapa weton dengan jumlah neptu 25 yakni Minggu Kliwon dan Senin Kliwon; Minggu Wage dan Rabu Pahing; Senin Wage dan Sabtu Kliwon; Jumat Legi dan Sabtu Legi;  Minggu Legi dan Jumat Pahing; Selasa Pon dan Rabu Kliwon; Kamis Wage dan Sabtu Wage; Rabu Wage dan Sabtu Legi dan sejumlah weton lainnya yang berjumlah neptu 25.

 Baca Juga: Ini Kata Primbon Jawa Agar Kamu Cepat Sukses dan Kaya Raya di Usia Muda

Weton dengan jumlah Neptu 26

Menurut Primbon Jawa, weton dengan jumlah neptu 26 diantaranya Kamis Wage dan Jumat Kliwon; Minggu Legi dan Rabu Pahing; Minggu Wage dan Kamis Pahing.

Apabila pasangan weton ini nekat menikah maka pernikahannya akan penuh dengan rintangan dalam berbagai sisi.

Mereka akan menghadapi perjalanan terjal yang tak ada habisnya selama menikah.

 

Pasaran Wage dan Pasaran Pahing

Menurut Primbon Jawa pasaran Wage dan Pahing dipercaya pantang untuk menikah.

Pasalnya pasaran Wage memiliki sifat seperti minyak, sedang pasaran Pahing bersifat seperti air.

Alhasil kedua pasaran ini cenderung sulit disatukan dalam hubungan pernikahan.

Apabila dilanggar maka rumah tangganya akan penuh dengan perselisihan.

 Baca Juga: Suka Memendam Emosi Tapi Kejam, Mungkin Kamu Didampingi Khodam Ular Menurut Primbon Jawa

Namun bagi pasangan weton dan pasaran tersebut yang akan tetap ingin melangsungkan pernikahan, maka disarankan untuk memilih hari pernikahan yang paling baik.

Hal ini dimaksudkan untuk menetralisir bahaya yang mengancam kehidupan rumah tangga setelah menikah kata Primbon Jawa.

Selain itu pasangan juga harus menggelar kegiatan syukuran setiap ulang tahun pernikahan, untuk menolak bala dan sebagai bentuk syukur karena rumah tangganya masih dijaga.

Harapannya syukuran itu juga bisa menjadi penghangat rumah tangga di masa-masa yang akan datang kata Primbon Jawa.

Baca Juga: Sudah Tahu? Kelahiran 5 Weton Ini Bisa Buat Orang Lain Rindu Berat menurut Primbon Jawa

Dan yang paling penting pasangan harus siap dan ikhlas menerima apapun masalah yang menimpa kehidupan rumah tangganya, karena semua yang berumah tangga pasti mempunyai masalah masing-masing.

Jadi kalau sudah memutuskan menikah berarti sudah siap menghadapi hidup suka dan duka bersama pasangan kata Primbon Jawa.***

Editor: Ralki Sinaulan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah