PORTAL SULUT - Perubahan iklim memengaruhi musim kawin katak menjadi lebih cepat.
Hal tersebut berdampak buruk juga pada ketahanan anak mereka untuk menahan polusi.
Demikian hasil penelitian ilmuwan dari Binghamton University, State University of New York, yang diterbitkan di Frontiers in Zoology.
Baca Juga: Jejak Kota Kuno yang Hilang di Amazon Ditemukan, Punya Teras Seluas 30 Lapangan Bola
Perubahan iklim membuat musim semi di timur laut Amerika Serika kini awal.
Suhunya pun lebih bervariasi daripada sebelumnya. Perubahan ini tentu berdampak pada ekosistem.
Di antara yang paling parah terkena dampak adalah amfibi yang berkembang biak di musim semi seperti katak kayu.
Mereka terpikat keluar dari lumpur untuk kawin terlalu dini.
Saat musim dingin datang kembali, katak kayu dewasa kemungkinan besar akan bertahan dari cuaca dingi, tetapi tidak dengan telur mereka.
Mereka lebih berisko untuk mati.