Lahan Kering Menjadi Produktif, Padi Gogo Solusinya, dan Teknik Membudidayakannya

- 12 Februari 2022, 14:27 WIB
Ilustrasi. Lahan Kering Menjadi Produktif, Padi Gogo Solusinya, dan Teknik Membudidayakannya
Ilustrasi. Lahan Kering Menjadi Produktif, Padi Gogo Solusinya, dan Teknik Membudidayakannya /Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat /
 
PROTAL SULUT - Padi Gogo atau biasa dikenal padi lahan kering atau tegalan merupakan varietas yang dapat menopang swasembada di Indonesia.
 
Padi Gogo merupakan solusi lahan kering menjadi produktif, jenis padi yang ditanam pada areal lahan kering, tanpa memerlukan air yang banyak pada lahan seperti yang kita kenal pada tanaman padi sawah pada umumnya.
 
Padi Gogo ini memiliki keunggulan antara lain
 
 
- Memilki toleran terhadap lahan kering, 
 
- Tahan penyakit blas disebabkan oleh jamur Pyricularia grisea, 
 
- Memiliki produktivitas lebih tinggi dibandingkan padi sawah pada umumnya dengan rerata produksi 3-4 ton/ha dengan potensi produksi mencapai 5-8 ton/ha.
 
Dalam Agenda Pembangunan Nasional tahun 2022-2024, Pemerintah juga tengah memprioritaskan program peningkatan ketersediaan, akses, serta kualitas konsumsi pangan.
 
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyaksikan langsung panen perdana Padi Gogo pada Proyek Penelitian Padi Gogo milik PT Huma Indah Mekar (HIM) di Kabupaten Tulang Bawang Barat, Provinsi Lampung.
 
Panen Padi Gogo perdana ini mampu menghasilkan sebanyak 5,3 ton per hektar dengan lahan seluas 84 hektar.
 
“Kami mengapresiasi panen perdana Padi Gogo ini yang tentunya menggunakan sentuhan teknologi dan uji coba.Padi Gogo ini diharapkan dapat terus memberikan hasil yang positif dan dapat terus didorong, terutama di lumbung pangan yang airnya terbatas,” kata Menko Airlangga.
 
 
Berbagai provinsi di Indonesia telah melakukan budidaya Padi Gogo, 
Dengan adanya padi ini kita dapat memanfaatkan lahan kering dengan menanam Padi Gogo sebagai solusi dalam memenuhi kebutuhan swasembada beras kita sehari-hari
 
Seperti dilansir dalam ekon.go.id : “Sentuhan Teknologi dalam Budidaya Padi Gogo Menjadi Solusi agar Lahan Kering di Indonesia Menjadi Produktif” 
 
Bagaimana teknik Membudidayakannya? Berikut penjelasannya:
 
Pengolahan Lahan
 
Pengolahan tanah untuk pertanaman Padi Gogo dimulai sebelum atau menjelang musim penghujan. 
 
Lahan dibersihkan dari tanaman penggangu dan rumput sambil memperbaiki pematang dan saluran drainase.
 
Tanah dibajak dua kali pada kedalaman 25-30 cm, tanah dibalik.
 
Pemupukan organik diberikan pada waktu pembajakan yang kedua sebanyak 20 ton/ha.
Untuk menghaluskan tanah, tanah digaru lalu diratakan.
 
 
Tanah dibiarkan sampai hujan turun.
 
Penanaman
 
Pada cara tanam ini lahan yang sudah siap dibuat lubang-lubang tanam dengan menggunakan tugal. Pada umumnya untuk pertanaman Padi Gogo menggunakan jarak tanam 20 x 20 cm.
 
Setelah lubang bekas tugal terbentuk kemudian 2-3 butir benih dimasukkan ke dalam setiap lubang tanam dan selanjutnya ditutup kembali dengan tanah, kegiatan penanaman padi ladang yang dilakukan oleh pemuda tani yang ada di Pallae desa Lampoko adalah benih langsung ditanaman tanpa ada perlakuan pada benih.
 
Pada cara tanam dengan tugal ini kebutuhan benihnya sekitar 30 kg/ha, dan perawatan tanaman akan lebih mudah. 
 
 
Oleh karena itu cara ini yang paling banyak dipraktekkan oleh petani meskipun memerlukan tenaga kerja tanam lebih banyak dibandingkan cara sebat atau alur.  
 
Jarak tanam atau jarak antar larik dan jumlah benih/lubang/ha sangat tergantung pada tingkat kesuburan tanah dan kualitas benih yang ditanam. 
 
Semakin subur tanah, jarak tanam dapat semakin rapat.
 
Demikian pula, semakin baik kualitas benih, maka semakin sedikit jumlah benih yang diperlukan. 
 
Jarak tanam, jumlah benih dan cara tanam dapat berpengaruh terhadap hasil Padi Gogo di lahan kering.
 
Penyiangan 
 
Dilakukan secara mekanis dengan cangkul kecil, sabit atau dengan tangan waktu tanaman berumur 3-4 minggu dan 8 minggu. Pembumbunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan pertama dan 1-2 minggu sebelum muncul malai.
 
Pemupukan
 
Pupuk yang digunakan dalam budidaya Padi Gogo sebaiknya dikombinasikan antara pupuk organik dan pupuk anorganik. 
 
 
Pemberian pupuk organik (pupuk kandang atau kompos), dapat memperbaiki sifat fisik dan biologi tanah.  
 
Pupuk organik diaplikasikan pada saat penyiapan lahan. 
 
Pupuk ini dipakai untuk meningkatkan kandungan C organik tanah dan meningkatkan kehidupan mikroorganisme tanah. 
 
Dosis pupuk pada pertanaman Padi Gogo harus disesuaikan dengan tingkat kesuburan tanahnya.  
 
Jenis pupuk anorganik yang diberikan berupa 150-200 kg/ha Urea, 75 kg/ha TSP dan 50 kg/ha KCl. Pupuk TSP dan KCl diberikan saat tanam dan urea pada 3-4 minggu dan 8 minggu setelah tanam. 
 
Pupuk urea, TSP maupun KCl sebaiknya diberikan dalam alur atau ditugal kemudian ditutup kembali dengan tanah untuk mencegah kehilangan unsurnya.
 
Panen
 
Umur panen Padi Gogo bervariasi tergantung varietas dan lingkungan tumbuh. Panen sebaiknya dilakukan pada fase masak panen yang dicirikan dengan kenampakkan >90% gabah sudah menguning (33-36 hari setelah berbunga), bagian bawah malai masih terdapat sedikit gabah hijau dan kadar air gabah 21-26 %.
 
 
Panen yang dilakukan pada fase masak lewat panen, yaitu pada saat jerami mulai mengering, pangkal mulai patah, dapat mengakibatkan banyak gabah yang rontok saat dipanen.  Sebelum pemanenan, dilakukan pengeringan sawah 7-10 hari sebelum panen, gunakan sabit tajam untuk memotong pangkal batang, simpan hasil panen di suatu wadah atau tempat yang dialasi.
 
Panen dengan menggunakan mesin akan menghemat waktu, dengan alat Reaper binder panen dapat dilakukan selama 15 jam untuk setiap hektar, sedangkan dengan Reaper harvester panen hanya dilakukan selama 6 jam untuk 1 hektar
Selamat mencoba, semboga bermanfaat***
 
Dikutip Portalsulut.pikiranrakyat.com dari ekon.go.id “Sentuhan Teknologi dalam Budidaya Padi Gogo Menjadi Solusi agar Lahan Kering di Indonesia Menjadi Produktif” Februari 2022 dan cybex.pertanian.go.id “Mengenal Padi Gogo, Ini Kelebihannya”.***
 
 
 
 
 

Editor: Jaka Prasojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah