Di Usia 19 Tahun menghasilkan 1 Juta Dollar Pertama, Simak Kisah Inspiratifnya

- 8 Februari 2022, 18:48 WIB
CEO dan Founder Komunitas Bisa Ekspor, Julio
CEO dan Founder Komunitas Bisa Ekspor, Julio /Instagram @komunitasbisaekspor

PORTAL SULUT - Kisah inspiratif dari seorang anak muda Indonesia, di usia 19 Tahun menghasilkan 1 Juta Dolar pertamanya.

Namanya Julio, seorang pebisnis muda berusia 26 Tahun sekaligus CEO dan Founder dari komunitas Bisa Ekspor dengan omset milyaran rupiah.

Awal kisah, Julio mengatakan bagaimana ia bisa mendapatkan 1 Juta Dolar pertamanya dengan menjadi eksportir dan mengirim barang ke 15 Negara.

Baca Juga: Inilah 5 Weton Terkenal Angker, Sifat Mereka Sulit Dipahami Kata Primbon Jawa, Kamu Itu?

Julio bukan berasal dari orang kaya, bukan juga lulusan sarjana dari Universitas ternama, pendidikan terakhirnya hanya SMA.

Sempat mendapat beasiswa untuk melanjutkan kuliah di Jogyakarta, tapi Drop Out di tahun pertama kuliah.

Hidup sederhana sebagai anak dari ibu yang berjualan di kantin, membuat Julio berjanji pada dirinya sendiri untuk membahagiakan orang tuanya.

Usaha yang dilakukan Julio dalam bisnis ekspor bisa di bilang tak selalu berjalan mulus, sejak kecil Ia membantu orang tuanya berjualan di kantin dari SD sampai SMP.

Masuk SMA, Julio menjadi anggota Multi Level Marketing atau MLM berjualan obat-obatan. Di MLM inilah Ia mendapatkan pengalaman bisa berbicara di depan banyak orang.

Saat di Jogja, Julio tak berkeinginan untuk melanjutkan kuliah dan memilih untuk berhenti, alasannya Ia tak ingin membebani orang tuanya karena biaya kuliah.

Baca Juga: Pemilik Tanggal Lahir Ini Diramal akan Kaya Raya Kata Primbon Jawa Eyang Semar, Punyamu Termasuk?

Ayah Julio hanya memberikan uang Rp400.000 untuk biaya kos dan makan serta satu ember sablon. Ia harus berpikir, bagaimana caranya agar satu ember sablon ini dapat menghasilkan uang untuk biaya hidup.

Julio pun memutuskan untuk kembali ke Jakarta setelah ijin keluar dari kampus. Sayangnya, Ia berbohong kepada orang tuanya dengan mengatakan kuliah sedang libur.

Orang tuanya pasti kecewa, tapi Julio ingin membuktikan bahwa keputusannya bisa di pertanggung jawabkan.

Akhirnya, Julio pun bekerja di pabrik konveksi busana Muslim atas rekomendasi temannya.

Harapan awal bisa menjadi manager atau setidaknya admin, ternyata buyar. Julio hanya dijadikan sebagai tukang potong benang.

Baca Juga: Daftar 6 Bansos di tahun 2022 Serta Jumlah Penerimanya, Dari PKH sampai Kartu Prakerja

6 Bulan kemudian Ia diangkat menjadi sales, berjuang lagi dari nol, panas-panasan dan door to door seperti saat menjalani bisnis MLM.

Tidak berhenti di satu bidang bisnis, Julio mengembangkan usaha dibagian kulit dengan kembali ke Jogja.

Produknya tas kulit dan dompet kulit diekspor ke Singapura, Ia juga membuat aplikasi Star Up untuk mengembangkan bisnis tol laut sebagai jalur ekspor.

Ide briliannya disukai Pemerintah dan akhirnya berkembang pesat, dengan mengekspor produk turunan kelapa, seperti arang briket, minyak kelapa, sabut kelapa dan lain-lain.

Saat ini Julio sedang membuat produk brand skincare dan diekspor ke luar negri. Kenapa skincare, karena untuk menguji teman-temannya yang mengatakan kalau bisnis ekspor itu susah.

Dari ekspor produk turunan kelapa dan bisnis skincare inilah, Julio mendapatkan 1 Juta Dolar pertama dan terus meningkat dengan omset miliaran tiap bulannya.

Baca Juga: 5 Weton sang Pemimpin, Mereka akan Selalu Mengayomi dan Menjadi Tempat Berkeluh Kesah

Diakhir cerita Julio mengatakan, anak muda Indonesia jangan hanya terpaku pada satu bidang pekerjaan saja.

Banyak barang-barang disekitar yang mungkin bagi orang lain hanya sampah ternyata bisa jadi cuan kalau diekspor ke luar negri.***

Editor: Ralki Sinaulan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah