Mistisnya Kerajaan Nusantara! Misteri Dendam Prabu Brawijaya dan Gunung Terangker di Indonesia

- 23 Januari 2022, 13:01 WIB
 Mengintip misteri serta fakta-fakta Gunung Lawu.
Mengintip misteri serta fakta-fakta Gunung Lawu. /pixabay/

PORTAL SULUT - Gunung Lawu menyimpan segudang misteri bahkan disebut sebagai Gunung Terangker di Indonesia, tempat sarangnya makhluk halus

Menurut cerita yang dipercaya masyarakat, Gunung Lawu merupakan tempat Prabu Brawijaya mengasingkan diri.

Gunung Lawu juga memiliki tiga puncak yaitu Hargo Dalem, Hargo Dumiling, dan puncak tertinggi bernama Hargo Dumilah.

Baca Juga: Berdasarkan Kitab Primbon Jawa, Inilah Weton-weton Dengan Rezeki Terbanyak Hingga Mati

Gunung Lawu berada di perbatasan kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah dan Magetan, Jawa Timur dan Gunung Lawu termasuk Gunung Terangker di Indonesia.

Gunung Lawu menyimpan sejuta cerita yang erat kaitannya dengan kerajaan terbesar di Nusantara, yaitu Kerajaan Majapahit, tempat ini dipercaya menjadi tempat terakhir Prabu Brawijaya, raja terakhir Majapahit.


Bersama dua abdi dalemnya, yaitu Sabdo Palon dan Noyo Genggong, Raja Majapahit terakhir itu menjadikan Lawu sebagai area pertapaan di sisa hidupnya.

Seperti dilansir Portalsulut.pikiran-rakyat.com Minggu 23 Januari 2022 dari YouTube Fakta sejarah dengan Judul 9 Misteri Gunung, Gunung Terangker di Indonesia yang tayang pada 29 Juli 2009.

Baca Juga: 5 Shio Ini Diramal Akan Selalu Mendapatkan Keberuntungan di Tahun 2022, Salah Satunya Kamu?

Berikut 9 Misteri Gunung Lawu gunung Terangker di Indonesia:



1. Misteri Dendam Prabu Brawijaya

Putra Brawijaya yang bernama Raden Patah mendirikan kerajaan Islam yaitu kerajaan Demak yang menjadi kerajaan besar di Jawa.

Prabu Brawijaya gagal membujuk Raden Patah untuk kembali ke kerajaannya dan menolak jika kerajaan Demak menjadi bawahan kerajaan Majapahit.

Berawal dari pemberontakan menantunya sendiri, Prabu Brawijaya pindah ke kerajaan Demak. Raden Patah mengajak ayahnya untuk memeluk agama Islam namun beliau menolak.

Prabu Brawijaya tidak ingin terus berdebat yang hanya akan menyebabkan peperangan dengan putranya sendiri. Akhirnya Brawijaya memilih melarikan diri bersama pengikutnya ke Gunung Lawu

Prabu Brawijaya sakit hati dan kecewa lantaran hidup dalam kejaran, Brawijaya mengucap sumpah. Dia melarang seluruh keturunan Adipati Cepu maupun orang dari Cepu naik ke Gunung Lawu.

Hingga sekarang, pendaki dari daerah tersebut nggak berani ke Gunung Lawu. Mereka yakin jika nekat melanggar akan celaka.

Baca Juga: Bersiaplah! Kata Pakar Kejawen Bakal Ada Fenomena Aneh pada Februari 2022, Mungkinkah Bencana?


Keberadaan Prabu Brawijaya di Gunung Lawu ditandai dengan adanya batu nisan yang dipercaya sebagai petilasan. Penduduk sekitar menyebutnya sebagai Sunan Lawu. Tempat itu pun dikeramatkan hingga kini.

Juru kunci Gunung Malang yang merupakan anak Gunung Lawu, Budiyanto, mengatakan, Lawu menjadi salah satu pusat budaya dan tempat sakral di Pulau Jawa.

"Misalnya Candi Ceto, Candi Sukuh, juga petilasan Raden Brawijaya di puncak Lawu yakni cungkup (rumah kecil yang di tengah-tengahnya terdapat kuburan)," kata ahli spiritual Jawa, Budiyanto

Menurut Budiyanto, Lawu merupakan gunung purba.

Halaman:

Editor: Muhamad Zakir Mokoginta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x